BOLINGGO.CO – Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan beberapa pencapaian dan rencana strategis pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Jumat (13/09/2024).
Dalam keterangan persnya, Airlangga menyatakan bahwa ekonomi Indonesia tetap stabil dengan pertumbuhan mencapai 5 persen dan inflasi menurun hingga 2,5 persen.
“Pertumbuhan ekonomi relatif aman di 5 persen, kemudian inflasi 2,5 persen. Kemudian tadi juga saya sampaikan bahwa inflasi inti tetap tinggi, penurunan daripada inflasi itu adalah di volatile food (komoditi pangan),” kata Airlangga.
Pada kesempatan yang sama, Airlangga juga membahas rencana revisi kebijakan jaminan kehilangan pekerjaan melalui BPJS Ketenagakerjaan.
Revisi ini akan memperluas cakupan penerima manfaat, termasuk tenaga kerja kontrak (PKWT), serta meningkatkan bantuan pelatihan kerja dari Rp1 juta menjadi Rp2,4 juta, sejajar dengan program Kartu Prakerja.
Selain itu, pekerja yang kehilangan pekerjaan akan menerima manfaat sebesar 45 persen dari gaji mereka, tanpa penurunan persentase pada bulan-bulan berikutnya.
“Jadi, dengan perbaikan-perbaikan dan kita minta juga mereka yang PKWT bisa mengambil jaminan kehilangan pekerjaan. Sehingga, diperluas lagi kriterianya dan ini akan disiapkan dalam PP dan Per Menteri Ketenagakerjaan,” ucap Airlangga.
Airlangga menyatakan bahwa keberhasilan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bergantung pada kepercayaan hukum dan transparansi. Negara-negara Asia Tenggara seperti China dan Vietnam telah sukses memanfaatkan KEK untuk mendorong ekonomi, dan Indonesia berupaya mempercepat pengembangan kawasan serupa.
Menanggapi pertanyaan wartawan tentang penyerapan anggaran, Airlangga berharap belanja pemerintah dapat mencapai target 95 persen pada akhir tahun.
“Kita genjot itu adalah belanja pemerintah, dan kalau sampai akhir tahun kan biasanya sekitar 95 persen,” tutupnya. ***