PROBOLINGGO – Ribuan warga Hindu Tengger merayakan Hari Raya Nyepi 2025/1947 Saka di Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo. Meskipun diguyur hujan gerimis, mereka tetap antusias mengikuti pawai Ogoh-ogoh yang diarak keliling sebelum dibakar di Jurang Kendil dalam prosesi Tawur Agung.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kecamatan Sumber, Markut, menjelaskan bahwa pawai Ogoh-ogoh dan Tawur Agung merupakan simbol pembersihan jiwa dan alam semesta.
“Setelah ini, mari kita jalani Nyepi dengan hati yang lebih bersih dan penuh kedamaian,” kata Markut, Sabtu (29/3/2025).
Ia juga menambahkan bahwa Ogoh-ogoh tidak hanya melambangkan kejahatan dalam ajaran Hindu, tetapi juga mewakili berbagai tantangan di dunia nyata.
Sementara itu, Camat Sumber, Nur Rachmad Sholeh, turut menyampaikan harapannya dalam perayaan ini.
“Kami mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi kepada masyarakat Hindu Tengger. Semoga perayaan ini membawa kedamaian bagi kita semua,” tuturnya.
Perayaan ini menjadi momen sakral bagi umat Hindu Tengger dalam menyucikan diri dan menyambut tahun baru Saka dengan ketenangan serta introspeksi diri.