SURABAYA – Cabang olahraga akuatik terus menjadi andalan Kontingen Jawa Timur (Jatim) di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) dengan torehan prestasi yang gemilang. Bahkan, sejumlah atlet Jatim telah berkontribusi mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Dalam siaran tertulis yang diterima JNR pada Selasa (31/12/2024), Pengprov Akuatik Indonesia Jawa Timur dinobatkan sebagai Pengprov Cabang Olahraga (Cabor) Berprestasi dalam acara KONI Award yang digelar di Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama, Senin (30/12/2024).
Selain itu, dua atlet andalan, Gladies Larissa Garina Hagakore (Cabang Loncat Indah) dan Izzy Dwifaiva Hefrisyanthi (Cabang Renang), juga dianugerahi penghargaan sebagai Atlet Putri Berprestasi.
Namun, di balik keberhasilan tersebut, terdapat tantangan besar bagi cabor loncat indah di Jatim. Hingga kini, para atlet loncat indah belum memiliki fasilitas latihan permanen. Selama ini, mereka berlatih di Kolam Renang Graha Residen Surabaya. Sayangnya, fasilitas tersebut dikabarkan akan dibongkar untuk pembangunan perluasan hotel. Jika hal ini terjadi, pembinaan atlet loncat indah di Jatim akan terganggu karena ketiadaan fasilitas latihan.
Pada PON XXI Aceh-Medan, atlet loncat indah Jatim berhasil menjadi juara umum dengan koleksi 6 medali emas, 3 perak, dan 2 perunggu. Lima dari enam medali emas tersebut disumbangkan oleh Gladies Larissa Garina Hagakore, menunjukkan potensi besar yang dimiliki atlet Jatim.
Ketua Akuatik Jatim, Dewanti Rumpoko, menyoroti pentingnya fasilitas latihan untuk mendukung pembinaan atlet. “Kami memohon kepada Pemprov Jatim agar menyediakan fasilitas latihan untuk loncat indah. Ini sangat penting untuk keberlanjutan prestasi dan pembinaan atlet,” ujar Dewanti usai menerima penghargaan KONI Award.
Dewanti menambahkan, proses mencetak atlet berprestasi seperti Gladies membutuhkan waktu panjang dan sarana latihan yang memadai. “Saya berharap Gladies dan atlet lain bisa terus meningkatkan prestasi, namun hal itu harus didukung dengan fasilitas latihan yang memadai,” imbuh mantan Wali Kota Batu itu.
Dewanti juga memberikan apresiasi kepada pelatih, orang tua, dan lingkungan yang mendukung para atlet mencapai prestasi. “Keberhasilan Gladies dan Izzy tidak lepas dari kerja keras pelatih, dukungan orang tua, dan lingkungan yang mendorong mereka untuk terus berprestasi. Keduanya adalah atlet luar biasa dengan disiplin tinggi dan bakat besar,” ujarnya.
Melalui KONI Award, Akuatik Jatim kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai lumbung prestasi olahraga di Jawa Timur. Namun, permasalahan fasilitas latihan loncat indah menjadi tantangan besar yang membutuhkan perhatian serius agar prestasi atlet Jatim tetap terjaga di masa depan. (*)