Scroll untuk baca artikel
banner 728x90
banner 728x90
banner 728x90
Daerah

Pemkot Probolinggo Lakukan Langkah Mitigasi Bencana Setelah Banjir

×

Pemkot Probolinggo Lakukan Langkah Mitigasi Bencana Setelah Banjir

Sebarkan artikel ini
Pasca Banjir, Pemkot Probolinggo Lakukan Mitigasi Bencana. (Foto: Pemkot Probolinggo)

PROBOLINGGO – Nurkholis, Penjabat (Pj) Wali Kota Probolinggo, bersama dengan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sugito Prasetyo dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Setyorini Sayekti, mengambil langkah-langkah mitigasi bencana menyusul banjir yang baru-baru ini melanda Kota Probolinggo.

Pada saat hujan, mereka melakukan peninjauan ke beberapa titik lokasi yang terdampak, terutama Sungai Kedunggaleng dan Sungai Legundi, pada Sabtu (16/3/2024) sore.

“Kita ingin mencari solusi karena Sungai Kedunggaleng plengsengannya ambrol, akibat tergerus banjir. Upaya mitigasi bencana harus dilakukan secepat mungkin, supaya kejadian banjir serupa bisa diminimalisir,” katanya. Seperti yang dikutip dari InfoPublik Senin, 18 Maret 2024.

Nurkholis menjelaskan bahwa Sungai Kedunggaleng adalah salah satu sungai besar yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur, karena mengalir melalui kota dan Kabupaten Probolinggo.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) telah membangun parapet sebagai langkah pencegahan banjir di Sungai Kedunggaleng, serta bronjong di Sungai Legundi. Namun, saat ini kedua infrastruktur tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah.

“Sungai tersebut merupakan aset Provinsi Jatim, namun jika airnya meluap warga kota yang terkena dampaknya. Karena itu pemkot turun tangan dalam menangani permasalahan tersebut,” ucapnya.

Nurkholis juga mencatat kondisi Dam Klep (Bendung Sumber Kareng) yang seringkali terhalang oleh sampah besar seperti pohon pisang dan tumpukan kayu. Terkait masalah ini, Nurkholis mengusulkan untuk melakukan rekondisi dam menjadi bendung gerak besi. Selama ini, upaya pengerukan sampah di area tersebut telah dilakukan secara rutin dengan menggunakan alat berat.

“Untuk mempermudah saluran tersebut dibutuhkan pintu angkat biasa (besi). Berbagai kondisi tersebut akan disampaikan kepada Pj Gubernur Jatim supaya bisa dipenuhi sebagai langkah mitigasi bencana,” harapnya.

Baca Juga:  Napi di Probolinggo Diberikan Pelatihan Membatik

Dari segi teknis, Kadis PUPRPKP Setyorini Sayekti menjelaskan bahwa kebutuhan tersebut melebihi kemampuan pemkot untuk mengatasi. Fokus pembangunan tahun ini difokuskan pada pembangunan plengsengan di depan RSUD AR Rozy, sementara bagian barat di sisi selatan yang masih membutuhkan plengsengan juga telah diajukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Di Sungai Kedunggaleng dibutuhkan pembangunan parapet panjang 250 meter, karena area itu pernah banjir ke pemukiman warga hingga ketinggian 1,2 meter. Terutama di RW 06 Kelurahan Sumber Taman. Sedangkan kebutuhan pembangunan bronjong sepanjang 100 meter,” katanya.

Di sisi barat RSUD Ar Rozy Kelurahan Sumber Wetan, Sungai Legundi mengalami longsor yang kritis, sehingga diperlukan pembangunan parapet dan plengsengan sepanjang 530 meter untuk mencegah banjir yang merendam rumah warga dan lahan pertanian.

Di sebelah hilir Dam Klep Sumber Kareng di Kelurahan Kademangan, pembangunan plengsengan sepanjang 350 meter juga diperlukan untuk mengatasi masalah banjir.

Sementara itu, di sisi jalan masuk ke lokasi pantai Permata, hilir Dam Pilang, dibutuhkan pembangunan plengsengan sepanjang 400 meter.

Jika perbaikan tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat, BPBD telah melakukan langkah-langkah mitigasi bencana. Sugito Prasetyo, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), telah memetakan jalur-jalur yang rawan terkena banjir.

“Dibandingkan tahun sebelumnya, kejadian banjir tahun ini yang tertinggi. Debit airnya mencapai 330 meter kubik, karena itu semua pihak harus siap siaga jika terjadi bencana serupa. Kondisi cuaca hujan masih berlangsung sehingga stakeholder juga diharapkan peduli dan siap siaga. Sudah dipetakan titik mobilisasi maupun titik evakuasi bagi warga,” pungkasnya.