SURABAYA,- Seorang pemuda asal Watu Wungkung, Dringu, Kabupaten Probolinggo, menjadi korban pemalakan oleh sekelompok orang tak dikenal sesaat setelah tiba di Terminal Bungurasih, Surabaya, Minggu (5/5/2025).
Korban bernama Gilang (25) mengaku kehilangan seluruh uang bekalnya sebesar Rp420.000 setelah ditodong dengan senjata tajam oleh empat orang pria yang diduga merupakan bagian dari sindikat pemeras di kawasan terminal.
Peristiwa bermula saat Gilang tiba di Terminal Bungurasih dan hendak melanjutkan perjalanan ke Balikpapan menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Perak. Ia kemudian dihampiri oleh beberapa pria berseragam biru-putih yang menawarkan bantuan membawa koper miliknya ke sebuah mobil.
Namun, tawaran tersebut berubah menjadi aksi pemalakan. Salah satu pelaku meminta ongkos jasa sebesar Rp30.000. Tak lama kemudian, dua pelaku lain datang dan memaksa Gilang menyerahkan seluruh uangnya sambil mengacungkan pisau.
“Saya takut. Mereka maksa dan bawa pisau, jadi saya serahkan semua uang saya,” ujar Gilang saat ditemui pada Selasa (7/5/2025).
Beruntung, usai kejadian, Gilang bertemu dengan seorang anggota polisi yang sedang berjaga di sekitar area terminal. Setelah mendengarkan penuturan korban, polisi tersebut segera mengantarkan Gilang ke Pelabuhan Tanjung Perak agar tetap bisa menumpangi kapal PELNI sesuai tiket yang telah ia beli.
Namun karena uang sakunya telah habis, Gilang memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Probolinggo.
“Untung ketemu pak polisi. Kalau nggak, saya nggak tahu harus gimana,” tambahnya.
Kejadian ini menjadi sorotan publik dan memperingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap tawaran bantuan dari orang tak dikenal, khususnya di tempat umum seperti terminal dan pelabuhan.
Pihak berwenang diharapkan segera meningkatkan patroli dan pengawasan di area transportasi publik guna mencegah insiden serupa terulang.