banner 728x90
banner 728x90
News

Kaisar Abu Hanifah Dorong Penambahan Anggaran bagi Kemenekraf

×

Kaisar Abu Hanifah Dorong Penambahan Anggaran bagi Kemenekraf

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi VII DPR RI, Kaisar Abu Hanifah, mengungkapkan apresiasinya terhadap paparan Teuku Riefky./ Istimewa

BOLINGGO.CO – Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya menghadiri Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin (18/11/2024). Dalam kesempatan itu, ia memaparkan visi besar menjadikan ekonomi kreatif sebagai penggerak baru ekonomi Indonesia.

“Alhamdulillah, pada raker perdana Kementerian Ekonomi Kreatif dengan Komisi VII, kami sangat mengapresiasi semangat yang ada di Komisi VII. Semangat ini sejalan dengan harapan kami untuk mendorong pengembangan ekonomi kreatif ke depan,” ujar Teuku Riefky penuh optimisme seusai rapat.

Dalam pertemuan tersebut, dukungan terhadap program Menekraf mengalir deras. Salah satu poin penting yang dibahas adalah usulan penambahan anggaran untuk mendukung berbagai program ekonomi kreatif. Namun, Riefky menegaskan bahwa proses penambahan anggaran ini harus melalui mekanisme yang sesuai.

Anggota Komisi VII DPR RI, Kaisar Abu Hanifah, mengungkapkan apresiasinya terhadap paparan Teuku Riefky. Dengan gaya khasnya, Kaisar menegaskan pentingnya menjadikan ekonomi kreatif sebagai prioritas nasional.

“Apa yang dipaparkan bapak menteri ini luar biasa. Namun, dengan program sehebat ini, anggarannya masih sangat minim,” ujar Kaisar sembari tersenyum, mencairkan suasana rapat yang penuh diskusi.

Baca Juga:  Arab Sangat Panas, Ini Pesan Gus Yaqut ke Jemaah Haji Indonesia

Ia menambahkan bahwa Komisi VII akan bekerja keras untuk memastikan ekonomi kreatif mendapatkan dukungan yang layak. “Ekonomi kreatif ini layak menjadi prioritas karena potensinya sebagai mesin penggerak ekonomi nasional,” lanjutnya penuh semangat.

Sebagai bentuk komitmen, Kaisar Abu Hanifah mengusulkan perlunya regulasi khusus berupa undang-undang yang mengatur sektor ekonomi kreatif secara komprehensif. Ia menyebut langkah ini sebagai fondasi untuk memperkuat posisi ekonomi kreatif di masa depan.

“Kami akan membantu pak menteri untuk memastikan sektor ini mendapat dukungan penuh, termasuk penambahan anggaran. Jangan sampai kami sebagai DPR hanya bisa ‘nangis batin’,” tutupnya sambil bercanda, memancing tawa peserta rapat.

Komitmen kuat dari Komisi VII menjadi angin segar bagi perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Dukungan anggaran dan regulasi yang memadai diharapkan mampu membawa sektor ini menjadi pilar utama dalam memajukan perekonomian nasional. ***