BOLINGGO.CO – Dua santri dari Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta, mengalami insiden tragis saat mereka diserang dan dibacok di Jalan Prawirotaman, Mergangsan, pada Rabu malam (23/10/2024).
Peristiwa kekerasan tersebut terjadi saat kedua santri, SF (19) asal Rembang dan MA (23) asal Pati, tengah menikmati sate di sekitar lokasi.
Menanggapi insiden tersebut, anggota DPR RI dari Fraksi PKB dapil Yogyakarta, Kaisar Abu Hanifah, mengeluarkan pernyataan tegas. Ia mengutuk keras tindakan brutal ini dan mendesak aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut.
“Kejadian ini sangat mencederai rasa kemanusiaan kita. Siapa pun pelakunya harus diadili hingga tuntas,” ungkapnya, menekankan urgensi penegakan hukum.
Kaisar menambahkan, penegakan hukum tidak hanya penting untuk keadilan bagi korban, tetapi juga untuk menjaga keamanan dan ketenangan masyarakat. “Mari kita ciptakan iklim yang aman dan kondusif. Kita semua berharap insiden ini menjadi yang terakhir,” serunya.
Menurut informasi yang didapat, peristiwa berdarah ini berawal saat sekelompok remaja, sekitar 25 orang, sedang berkumpul dan diduga mengonsumsi minuman keras di sebuah kafe. Ketika salah satu dari mereka melempar gelas ke jalan, keributan pun tak terhindarkan.
Beberapa remaja kemudian beranjak ke lokasi penjualan sate, yang berujung pada penusukan menggunakan senjata tajam terhadap salah satu pembeli.
Kasi Humas Polresta Jogja, AKP Sujarwo, menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Situasi yang awalnya tenang berubah mencekam dalam sekejap. “Kami akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk memastikan semua pelaku diusut secara hukum,” janjinya.
Peristiwa ini, yang mengguncang kota pelajar, diharapkan tidak hanya menjadi catatan kelam, tetapi juga pemicu untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kedamaian di masyarakat. Mari kita semua berkontribusi menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis. ***