banner 728x90
Wisata

Ranu Sentong Probolinggo Jadi Pusat Kegiatan Wisata, Dispopar Luncurkan Aplikasi Jelita

×

Ranu Sentong Probolinggo Jadi Pusat Kegiatan Wisata, Dispopar Luncurkan Aplikasi Jelita

Sebarkan artikel ini
Pemkot Probolinggo menggelar rangkaian kegiatan Lomba Kampung Wisata 2025.

PROBOLINGGO,- Ranu Sentong menjadi sorotan setelah Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kota Probolinggo menggelar rangkaian kegiatan Lomba Kampung Wisata 2025, Fun Fishing, hingga launching aplikasi Jelita (Jelajah Wisata Kota Probolinggo).

Kehadiran beragam agenda ini bukan hanya memeriahkan kawasan Ranu Sentong, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata air unggulan kota. Suasana yang ramai menjadi bukti bahwa minat masyarakat terhadap pengembangan wisata terus meningkat.

Scrol Kebawah Untuk Baca
banner 728x90
ADVERTORIMENT

Kepala Dispopar Kota Probolinggo, M. Abas, menekankan bahwa Lomba Kampung Wisata Tahun 2025 memiliki tujuan lebih dari sekadar adu kreativitas antarkampung. Ia menegaskan.

“Lomba kampung wisata bukan sekadar kompetisi, tetapi momentum meningkatkan peran masyarakat dalam mengembangkan potensi wisata di lingkungan masing-masing.” ujarnya.

Lebih jauh, Abas menjelaskan bahwa pihaknya membuka ruang sebesar-besarnya bagi inovasi dari tiap kelurahan.

“Kami mendorong kreativitas, inovasi, dan kolaborasi antarkelurahan untuk menggali potensi wisata alam, budaya, kuliner hingga religi,” ujarnya.

Tahun ini, terdapat 22 Pokdarwis yang bersaing dalam proses kurasi, sebelum akhirnya dipilih 10 nominasi terbaik. Ia menyebut jumlah tersebut menunjukkan antusiasme yang terus meningkat. Bahkan, berbagai ide baru muncul dari kelompok muda di tiap kampung.

Selain perlombaan, Dispopar juga memperkenalkan aplikasi digital terbaru bernama Jelita. Abas menjelaskan bahwa aplikasi ini dirancang untuk mempermudah wisatawan mengakses informasi wisata Kota Probolinggo.

Baca Juga:  Bertahun-tahun Bocor, Disporapar Tutup Akses Ilegal Pengunjung Pantai Bahak

“Aplikasi ini memudahkan wisatawan mendapatkan informasi yang akurat dan menarik melalui pemindaian barcode,” katanya.

Lewat fitur-fitur di dalamnya, wisatawan bisa mengetahui lokasi, agenda, hingga daya tarik wisata secara real-time. Langkah ini dianggap sebagai terobosan penting dalam transformasi layanan pariwisata kota.

Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, yang hadir memberikan pandangannya mengenai pembangunan destinasi wisata. Ia menyampaikan prinsip dasar yang harus dimiliki setiap kawasan wisata.

“Ada tiga syarat utama sebuah kawasan dapat berkembang menjadi destinasi wisata: ada yang dilihat, ada pelayanan, dan ada souvenirnya,” tegasnya.

Tiga unsur ini dinilai sebagai pondasi yang akan menentukan kelangsungan sebuah destinasi untuk jangka panjang.

“Jika tiga unsur ini berjalan, insyaallah tempat wisata akan hidup dan ekonomi warga ikut tumbuh.” ucapnya.

Menurutnya, pertumbuhan wisata tidak dapat dipisahkan dari kesejahteraan masyarakat sekitar. Karena itu, ia mendorong seluruh pelaku wisata, kelompok masyarakat, hingga perangkat daerah untuk terus bersinergi.

Dengan kerja kolaboratif, potensi wisata Kota Probolinggo diyakini dapat berkembang lebih cepat dan memberikan dampak ekonomi nyata bagi warga. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendampingi langkah ini.***