BOLINGGO.CO – Kota Probolinggo menjadi saksi pertemuan empat pasangan calon dalam panggung debat kandidat Pilwali 2024. Di Gedung Widya Harja, Jumat (8/11/2024). Keempat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota ini berkumpul untuk menyampaikan gagasan mereka dalam rangkaian debat publik pertama, yang mengangkat tema-tema strategis seperti Pendidikan, Kesehatan, Kesejahteraan Masyarakat, Perlindungan Perempuan dan Anak, serta Kesetaraan Gender.
Dipimpin oleh KPU Kota Probolinggo, acara ini berlangsung dalam suasana penuh antusiasme. Masing-masing paslon hadir tepat waktu, didampingi para pendukung yang mengikuti tata tertib dengan tertib. Sorak sorai dukungan menjadi latar musik yang mengiringi langkah mereka, memberi nuansa semangat bagi setiap pasang calon yang datang.
Paslon nomor urut 2, Fernanda Zulkarnanin dan Abdullah Zabut, tiba pertama di lokasi dengan setelan serba putih berpadukan songkok hitam yang membuat mereka tampil sederhana namun berwibawa. Disusul kemudian oleh paslon nomor urut 1, Sri Setyo Pertiwi dan M. Rachman, yang memilih mengenakan kemeja batik merah lengan panjang sebagai simbol semangat yang membara.
Paslon nomor urut 4, Habib Hadi Zainal Abidin dan Zainal Arifin, memilih tampilan putih serasi. Terakhir, dokter Aminuddin dan Ina Dwi Lestari sebagai paslon nomor urut 3 melangkah anggun dengan balutan kemeja biru lengan panjang.
Ketua KPU Kota Probolinggo, Radfan Faisal, mengungkapkan tema debat kali ini dirancang untuk menggali visi, misi, serta program unggulan tiap calon. Visi mereka yang mengakar pada masa depan Kota Probolinggo tersampaikan jelas di hadapan panelis dan pendukung masing-masing.
“Kami berharap debat kali ini bisa menjadi wadah bagi para paslon untuk mengupas lebih dalam isu-isu krusial bagi masyarakat Probolinggo,” ujar Radfan.
Debat dimulai dengan sesi penyampaian visi dan misi masing-masing calon dalam waktu dua menit. Pada sesi kedua, mereka diuji dengan pertanyaan tajam dari panelis, yang menuntut mereka menjabarkan secara lebih detail program unggulan serta strategi dalam menyelesaikan berbagai permasalahan daerah.
Debat berlangsung dinamis, sorak dukungan pendukung masing-masing paslon terus mewarnai jalannya acara, namun tetap dalam batas tertib. Hingga akhir debat, kondisi tetap kondusif, tak ada gesekan antarpendukung, mencerminkan kedewasaan berdemokrasi masyarakat Kota Probolinggo.
“Debat publik pertama ini berjalan dengan baik, seluruh pertanyaan yang disampaikan oleh panelis sudah sesuai dengan tema yang diberikan. Para calon pasangan pun menjawab sesuai tema dan dengan solusi konkret,” ungkap Ketua KPU Radfan Faisal.
KPU juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pendukung dan undangan yang mematuhi prosedur debat, menjadikan acara ini berlangsung aman dan lancar.
Radfan Faisal menutup acara dengan optimisme tinggi untuk debat kedua dan ketiga. “Dari debat pertama ini, segala sesuatu akan kami evaluasi untuk selanjutnya lebih baik lagi,” tutupnya.
Debat kandidat ini menjadi awal bagi masyarakat Probolinggo untuk melihat lebih dekat ide dan harapan dari setiap paslon demi mewujudkan kota yang lebih maju, sejahtera, dan inklusif. ***