banner 728x90
banner 728x90
News

Heboh! Kiamat 29 Juni 2024, Catat Peristiwa Penting 27 dan 30 Juni 2024

×

Heboh! Kiamat 29 Juni 2024, Catat Peristiwa Penting 27 dan 30 Juni 2024

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi kiamat. (Foto: beritaenam)

BOLINGGO.CO – Kushal Kumar mendadak bikin gempar karena blak-blakan menyebut tanggal kiamat. Peramal asal India yang dijuluki ‘Nostradamus Baru’ tersebut mengungkap terjadi stimulus planet terkuat yang bisa memicu Perang Dunia III (PD 3)

“Tanggal 29 Juni mungkin juga merupakan hari kiamat,” kata dia, dikutip dari The Daily Star, Rabu (26/6/2024).

Bersamaan dengan itu, sejatinya di antariksa terjadi beberapa peristiwa penting selama Juni 2024.

Yang sudah lewat adalah parade planet berbaris pada 3 Juni 2024, lalu hujan meteor bak semburan api pada 10 Juni 2024. Selanjutnya, pada 21 Juni lalu terjadi ‘June Solstice’, yakni titik balik Matahari di Bumi.

Dikutip dari CNBC International TV, ada dua peristiwa penting lanjutan yang akan terjadi pada tanggal 27 dan 30 Juni 2024.

Pada 27 Juni 2024 besok, ada dua peristiwa penting yang diprediksi terjadi. Pertama adalah ‘June Bootid’ dari 22 Juni hingga 2 Juli dan puncaknya di 27 Juni.

Pada puncaknya, akan terlihat hujan bintang jatuh di langit. Hal itu merupakan hujan meteor yang tampak setelah Matahari tenggelam.

Peristiwa kedua ketika subuh, akan tampak Bulan yang makin dekat ke Saturnus. Peristiwa ini akan jelas terlihat pada konstelasi Aquarius di langit subuh India.

Selanjutnya, pada 30 Juni, Saturnus akan masuk ke retrogade. Artinya, Saturnus akan bergerak ke belakang langit, berbeda dari biasanya yang bergerak maju.

Baca Juga:  Tanda-Tanda dan Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD)

Ramalan Nostradamus Baru Asal India

Sementara itu, ada lima peristiwa penting yang disebut Kumar sebagai pemicu ‘kiamat’ PD 3. Pertama, Kumar menyebut serangan teror yang menargetkan dan menewaskan sembilan peziarah Hindu di Himalaya dan melukai 33 lainnya.

Selanjutnya, ia merujuk panasnya Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) di Zona Demiliterisasi (DMZ) di mana pasukan Kim Jon Un dilaporkan berusaha menyeberang Minggu.

Ketiga, konflik di Israel di Arab yang telah meningkat tak hanya dengan Hamaz tapi dengan Hizbullah di Lebanon. Apalagi baru-baru ini, kelompok itu melancarkan serangan roket ke negara Yahudi tersebut sebagai pembalasan atas kematian seorang komandannya.

Manuver terbaru yang dilakukan Rusia ke Barat, di tengah perang dengan Ukraina, juga menjadi pertanda lain. Di mana Rusia pekan lalu telah mengirimkan kapal perang nuklir ke dekat Amerika Serikat (AS), termasuk kapal selam nuklir ke Havana.

Belum lagi China juga telah melakukan latihan perang di lepas pantai Taiwan. Hal itu membuat khawatir para pejabat AS soal kemungkinan perang pecah antara Beijing dan Taipe.

“Saksikan skenario perang yang berkembang di titik-titik panas di seluruh dunia seiring berjalannya waktu,” tulis Kumar.

Sumber: CNBC Indonesia