banner 728x90
banner 728x90
News

Wamenperin Dorong Investasi Pabrik AC untuk Tekan Impor Komponen

×

Wamenperin Dorong Investasi Pabrik AC untuk Tekan Impor Komponen

Sebarkan artikel ini
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza saat meresmikan pabrik PT Daikin Industries Indonesia (DIID) di Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat, pada Kamis (12/12/2024)./ Istimewa

JAKARTA – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengungkapkan masih tingginya angka impor komponen produk Air Conditioner (AC) di Indonesia. Ia mendorong produsen AC untuk meningkatkan investasi, termasuk membangun pabrik skala penuh di dalam negeri.

Hal ini disampaikan Wamenperin saat meresmikan pabrik PT Daikin Industries Indonesia (DIID) di Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat, pada Kamis (12/12/2024).

“Pembangunan pabrik skala penuh oleh Daikin ini menjadi bukti sinergi positif antara sektor swasta dan pemerintah. Ini merupakan langkah penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat posisi Indonesia di pasar manufaktur global,” ujar Faisol.

Menurut Wamenperin, pada 2023, nilai impor Indonesia mencapai USD28,38 miliar, dengan proporsi komponen sebesar 48 persen. Dari total tersebut, produk rumah tangga seperti AC berkontribusi sebesar 6 persen atau sekitar USD1,8 miliar.

“Keberadaan pabrik Daikin adalah langkah strategis untuk mendukung peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Saya juga mengajak produsen lain untuk melakukan langkah serupa,” tambahnya.

Direktur Industri Elektronika dan Telematika (IET) Kemenperin, Priyadi Arie Nugroho, menyebutkan bahwa permintaan AC di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2021, kapasitas produksi AC dalam negeri tercatat sebesar 1,3 juta unit, sedangkan pada 2024 diproyeksikan mencapai 5,3 juta unit.

Baca Juga:  Tingkat Penghunian Hotel Bintang di Jatim Turun 0,83 Poin 

“Permintaan AC terus melonjak, sehingga penting bagi industri lokal untuk meningkatkan kapasitas produksi sekaligus memenuhi TKDN,” jelas Priyadi.

Presiden Direktur PT DIID, Khamhaeng Boonthavee, mengatakan bahwa pabrik baru Daikin di Cikarang dibangun sejak Desember 2022. Pabrik ini dirancang sesuai dengan standar kualitas global Daikin Jepang dan memiliki kapasitas produksi sebesar 1,5 juta unit per tahun.

“Kami berkomitmen menjalankan seluruh proses produksi di Indonesia, mulai dari pemilihan bahan baku hingga produk siap jual. Semua dilakukan sesuai standar global untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri,” ujar Boonthavee.

Fasilitas pabrik PT Daikin Industries Indonesia, yang dibangun dengan investasi mencapai Rp3,3 triliun, menjadi salah satu investasi terbesar di sektor elektronik dan diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap pengembangan industri lokal. ***