banner 728x90
banner 728x90
UMKM

Awas Tertinggal! UMKM Tanpa Sertifikat Halal Bisa Kehilangan Pasar Global

×

Awas Tertinggal! UMKM Tanpa Sertifikat Halal Bisa Kehilangan Pasar Global

Sebarkan artikel ini
Jogja Halal Market 2025 yang digelar di Yogyakarta./ Foto: Humas BPJPH

YOGYAKARTA,- Ribuan pelaku usaha kecil memadati arena Jogja Halal Market 2025 yang digelar di Yogyakarta. Acara yang diinisiasi Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) ini menjadi momentum untuk mempercepat proses sertifikasi halal bagi pelaku UMKM di Yogyakarta dan sekitarnya.

Sekretaris Utama BPJPH, Muhammad Aqil Irham, mengatakan gerakan halal kini bukan lagi sekadar isu keagamaan, melainkan sudah menjadi arus utama ekonomi global.

Scrol Kebawah Untuk Baca
banner 728x90
ADVERTORIMENT

“Produk halal kini dikembangkan oleh siapa saja, dari negara mana pun. Jika UMKM kita tidak segera bersertifikat halal, mereka bisa tertinggal,” ujar Aqil, Saat acara di Yogyakarta, Minggu (26/10/2025).

Menurutnya, sertifikasi halal akan memperkuat kepercayaan konsumen dan membuka akses pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri. Apalagi, Yogyakarta dikenal sebagai daerah wisata dengan beragam kuliner dan produk kreatif unggulan.

“Halal sudah menjadi gaya hidup global dan simbol kualitas produk,” tambahnya.

BPJPH saat ini terus menggenjot program Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI) yang masih terbuka untuk satu juta pelaku usaha. Langkah ini menjadi bagian dari percepatan sebelum aturan wajib halal diberlakukan pada Oktober 2026, sesuai dengan PP Nomor 42 Tahun 2024.

Baca Juga:  Produk UMKM Kota Probolinggo Tuai Pujian di Ladies Program PABI

Acara Jogja Halal Market juga dihadiri oleh Asisten Setda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan Trisaktiyana, yang menyambut baik inisiatif BPJPH dalam membantu UMKM Jogja bersaing di pasar global.

“Halal bukan hanya untuk umat Muslim. Banyak produsen halal berasal dari negara non-Muslim seperti China. Karena itu, penting bagi UMKM untuk memahami pentingnya sertifikasi halal,” ujarnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Kemitraan dan Standardisasi Halal BPJPH, Abd Syakur, menyebut kegiatan di Yogyakarta merupakan bagian dari Roadshow Halal 20, yang digelar di 20 kota besar di Indonesia.

“Jogja Halal Market bukan sekadar pameran, tapi juga gerakan sosial dan ekonomi untuk memperkuat peran UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional,” katanya.

BPJPH berharap Yogyakarta dapat menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi halal nasional, sekaligus menarik minat investor dan wisatawan global terhadap produk halal Indonesia.***