BOLINGGO.CO – Triwulan 1-2024, Provinsi Jawa Timur memberikan kontribusi terhadap perekonomian Pulau Jawa sebesar 25,07% dengan pertumbuhan 4,81% atau hanya kalah dari DKI Jakarta mencapai 29,39%. Sedangkan diperingkat ke tiga ada Jawa Barat sebesar 22,42%, peringat ke empat Jawa Tengah 14,60%, Banten 6,94%, dan Yogyakarta 1,57%.
Kepala Bidang Produksi dan Restrukturisasi Usaha, Dinas Koperasi dan UMK Jatim, Susanti Widyastuti, Selasa (4/6/2024) menyatakan, kontribusi Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Mikro (UMKM) terhadap PDRB Jawa Timur setiap tahun mengalami peningkatan, pada tahun 2022 meningkat sebesar 0,55% dibandingkan tahun 2021 serta pada 2023 sebesar 59,18 persen kontribusi UMKM terhadap PDRB Jatim.
Tercatat pada tahun 2020 Rp 1.316 Triliun atau sebesar 57,25%, jumlah ini meningkat pada 2021 menjadi Rp 1.418,9 T atau 57,81%,dan kembali meningkat pada 2022 sebesar Rp1,593,67% atau 58,36%.
“Tahun 2022 telah dilakukan pendataan lengkap yang dikoordinir oleh Kemenkop UKM dan mendapatkan sebanyak 1,1 juta KUMKM atau tepatnya 1,123,691 data pelaku usaha dan akan dilanjutkan sampai tahun 2024,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, Usaha Kecil Menengah dan Mikro (UMKM) berperan sangat besar terhadap perekonomian di Indonesia. Saat ini terdapat 64,2 juta UMKM di Indonesia memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07 persen atau senilai 8.573,89 triliun rupiah.
UMKM Mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada, serta menghimpun hingga 60,4 persen dari total investasi. UMKM didominasi usaha mikro sebesar 99,74% atau sebesar 1,537 juta rupiah untuk usaha kecil sebesar 0,23%( 3.460) dan usaha menengah 0,04% (570).
Di Jawa Timur sebagian besar UMKM masih belum memiliki laporan keuangan yang sistematis, sebagian besar UMKM masih mengandalkan penjualan langsung, dan proporsi kredit UMKM terhadap total kredit Jawa Timur trend setiap tahun meningkat data Bank Indonesia, persentase PDRB KUKM yang dihasilkan oleh laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan.terhadap total kredit Jawa Timur trend setiap tahun meningkat data Bank Indonesia, persentase PDRB KUKM yang dihasilkan oleh laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan.
Data tenaga kerja UMKM di Jawa Timur 2023 menunjukkan untuk jumlah 1 orang ada sebanyak 78,23%, 2-4 orang sebanyak 19,67%, 5-19 orang sebanyak 2,01%, dan lebih dari 19 orang sebanyak 0,09%.
Untuk bersaing di tengah persaingan yang semakin ketat, para UMKM dituntut mampu untuk selalu berinovasi. Upaya strategis lainnya yang bisa dilakukan dalam rangka peningkatan daya saing UMKM adalah melalui penerapan standar kualitas yang baik.
Pada umumnya permasalahan penerapan standar kualitas yang dilakukan para pelaku UMKM adalah UMKM melakukan pengendalian kualitas hanya berdasarkan pengalaman, proses kerja yang tidak terstruktur, kemudian tidak adanya pedoman kerja yang terdokumentasi.
Agar produk sesuai yang diinginkan maka metode SOP (standard operation procedure) perlu dilakukan, mengingat SOP merupakan alat pengendalian kualitas yang paling mudah dipahami dan diterapkan terlebih dengan adanya ilustrasi berupa flowchart.
“Dengan diterapkannya metode pengendalian kualitas yang baik diharapkan para pelaku UMKM dapat senantiasa menjaga produk mereka serta mampu mengurangi kerugian yang mungkin ditimbulkan akibat adanya kesalahan atau cacat produksi,” pungkasnya. (infopblk)