PROBOLINGGO,- Pantai Permata Pilang, Kecamatan Kademangan, berubah menjadi panggung budaya yang memikat ribuan pasang mata. Festival Gir Sereng resmi dibuka Wali Kota Probolinggo, dengan nuansa tempo dulu yang membuat suasana kian magis.
Nama Gir Sereng, yang bermakna pinggir pantai, bukan sekadar label sebuah acara. Bagi warga Pilang, ia adalah napas kolektif untuk merawat tradisi leluhur sekaligus menumbuhkan semangat ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.
“Ini bukan sekadar festival, ini adalah trigger. Pemantik gerakan kebudayaan dan ekonomi masyarakat. Bukan mustahil, Gir Sereng akan masuk kalender wisata tahunan kota, bahkan berpeluang jadi bagian dari 100 event kota,” ujar Wali Kota Aminuddin dalam sambutannya, Sabtu (2/10/2025).
Kemeriahan festival ini terasa istimewa karena lahir dari partisipasi masyarakat. Setiap RT di Kelurahan Pilang berperan aktif menghadirkan stan kuliner, atraksi seni, hingga dekorasi bernuansa jadul.
“Semua ini karya swadaya RT-RT se-Kelurahan Pilang. Kami hanya memfasilitasi dan mengarahkan, selebihnya masyarakat yang bergerak,” tutur Lurah Pilang, Rois Siswanto.
Festival Gir Sereng membuktikan bahwa kekuatan kebersamaan bisa melahirkan ruang budaya yang sekaligus mendorong potensi wisata. Jika konsisten digelar, bukan tidak mungkin Gir Sereng menjadi ikon baru destinasi pantai di Kota Probolinggo.***
