JAKARTA,- PT Pertamina Patra Niaga resmi menyalurkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan baku minyak jelantah (used cooking oil/UCO) untuk penerbangan komersial perdana di Indonesia. Langkah ini menjadi bagian dari upaya mendukung target net zero emission (NZE) 2060.
Penerbangan bersejarah tersebut dilakukan oleh maskapai Pelita Air dengan rute Jakarta-Bali pada Rabu (20/8/2025) dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Banten.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menegaskan distribusi SAF berjalan lancar. Ia juga menyebut bahan baku utama SAF berasal dari minyak jelantah yang dikumpulkan masyarakat.
“Mulai dari restoran, rumah tangga, hingga usaha kecil ikut berperan. Jadi selain mendukung transisi energi, SAF juga membuka peluang ekonomi baru,” ujarnya, Kamis (21/8/2025).
Wakil Menteri Luar Negeri, Arif Havas Oegroseno, menilai SAF bukan hanya soal teknologi, melainkan juga instrumen diplomasi energi.
“Indonesia harus jadi pelopor. Kita negara pertama di ASEAN yang mampu memproduksi SAF sendiri, ini aset strategis untuk posisi kita di kawasan global,” katanya.
Sementara itu, Sekjen Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyebut SAF merupakan bagian dari arahan Presiden RI dalam program Astacita terkait ketahanan dan kemandirian energi.
“Pertamina SAF telah naik kelas karena mendapat sertifikasi keberlanjutan yang diakui global,” tegasnya.
Peluncuran penerbangan perdana ini dihadiri sejumlah pejabat tinggi, termasuk Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto, perwakilan Kemenko, Kemenhub, Kemenlu, serta pelaku industri energi.
Langkah Pertamina ini menjadi tonggak penting bagi sektor aviasi nasional, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam transisi energi berkelanjutan.