banner 728x90
banner 728x90
News

Wasekum IPNU Dukung Program Pendidikan Kedisiplinan dari Gubernur Jabar

×

Wasekum IPNU Dukung Program Pendidikan Kedisiplinan dari Gubernur Jabar

Sebarkan artikel ini
Wakil Sekretaris Umum Pimpinan Pusat IPNU, Dezan Alfatkhan./ bolinggo.co

BOLINGGODOTCO,- Wakil Sekretaris Umum Pimpinan Pusat IPNU, Dezan Alfatkhan, menyatakan dukungan penuhnya terhadap kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menggagas program pendidikan kedisiplinan bagi siswa bermasalah melalui penempatan sementara di barak militer.

Kebijakan tetsebut dinilai sebagai pendekatan alternatif yang berani namun tetap mendidik.

Menurut Dezan, dunia pendidikan masa kini tidak hanya dapat mengandalkan aspek akademik semata, melainkan juga memerlukan pembinaan karakter yang menyeluruh.

“Ini adalah langkah konkret yang tidak hanya menegaskan pentingnya disiplin, tetapi juga menunjukkan keberpihakan kepada anak-anak yang rentan tersisih dari sistem pendidikan akibat perilaku menyimpang,” ujar Dezan kepada bolinggo.co, Selasa (6/5/2025).

Dezan, yang juga merupakan mahasiswa Pascasarjana Administrasi Publik di Universitas Nasional Jakarta, menilai pendekatan ini bisa menjadi paradigma baru dalam menangani siswa bermasalah yakni dari pendekatan hukuman menjadi pendekatan pembinaan.

Ia menegaskan bahwa keberadaan barak militer dalam konteks ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan sebagai ruang pembentukan karakter, kedisiplinan, ketahanan mental, dan semangat kerja sama.

Namun demikian, Dezan juga menekankan pentingnya pengawasan ketat dalam pelaksanaan program agar tidak melenceng dari tujuan utamanya.

Baca Juga:  Timnas U-23 Tiba di Indonesia, Puluhan Suporter Turut Hadir

“Harus dipastikan bahwa tidak ada bentuk kekerasan, baik fisik maupun verbal. Semua proses mesti dilandasi pendekatan edukatif yang berfokus pada pemulihan perilaku, bukan pemberangusan hak anak,” tegas pemuda asal Jawa Barat tersebut.

Lebih lanjut, Dezan mengajak seluruh elemen masyarakat termasuk orang tua, pendidik, serta organisasi pelajar dan kepemudaan untuk turut mengawal pelaksanaan program ini agar berjalan sesuai prinsip pendidikan yang manusiawi dan menjunjung hak asasi anak.

“Kalau dilaksanakan dengan bijak, transparan, dan proporsional, saya percaya program ini bisa menjadi model nasional. Kita perlu ruang-ruang alternatif dalam mendidik anak bangsa yang sedang kehilangan arah,” tambahnya.

Sebagai penutup, Dezan menyampaikan kesiapan PP IPNU untuk berdialog dan memberikan masukan terhadap pelaksanaan program jika dibutuhkan.

Ia menyebut hal tersebut sebagai bagian dari kontribusi aktif organisasi pelajar dalam membentuk generasi muda yang berakhlak, disiplin, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045.