banner 728x90
banner 728x90
Daerah

Waduh, Tembakau di Probolinggo Dilaporkan di Serang Penyakit Ker-ker

×

Waduh, Tembakau di Probolinggo Dilaporkan di Serang Penyakit Ker-ker

Sebarkan artikel ini
Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo melakukan pemantauan di Desa Kedungcaluk dan Desa Gebangan, Kecamatan Krejengan Kabupaten Probolinggo./ Istimewa

BOLINGGO.CO – Laporan dari warga serangan hama ker-ker atau virus TMV pada tanaman tembakau, Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo segera melakukan pemantauan di Desa Kedungcaluk dan Desa Gebangan, Kecamatan Krejengan Kabupaten Probolinggo, Senin (8/7/2024).

Susilo Isnadi, Pelaksana Tugas Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo, menjelaskan bahwa penyebaran penyakit kerker atau virus TMV di Kecamatan Krejengan disebabkan oleh kurangnya selektivitas dalam pemilihan bibit tanaman.

“Kami (Diperta) sudah memperingatkan pada waktu sekolah lapang tahun lalu akan bahayanya pengggunaan bibit ngasal. Hanya saja petani kurang memperhatikan. Tidak ada langkah untuk penanganan virus ini, tembakau yang terserang harus dicabut agar tidak menular ke tanaman sehat,” kata Susilo.

Secara umum, Susilo menyatakan bahwa kondisi tembakau masih cukup baik meskipun hanya sebagian kecil yang terserang. Petani telah melakukan tindakan mencabut tanaman yang terinfeksi dan menggantinya dengan yang baru. Mereka tetap optimis karena harga tembakau diprediksi akan tinggi seperti tahun sebelumnya.

Baca Juga:  Mangkir Dua Kali, KI Jatim Putuskan Sengketa IP Deni Ilhami terhadap Kemenag Probolinggo Gugur

“Intinya itu penyakit ker-ker yang tidak sistemik, petani tidak perlu terlalu cemas. Apabila tanaman masih belum tumbuh besar, maka bisa dicabut dan diganti dengan yang lain. Pemilihan benih dan bibit harus yang baik,” pungkasnya.

“Pemkab Probolinggo sudah memberikan bantuan benih tembakau serta bantuan pupuk melalui kelompok-kelompok tani,” tambahnya.

Disamping memantau tanaman tembakau, Susilo juga menyampaikan bantuan pupuk kepada petani tembakau melalui kelompok tani (poktan). Setiap petani menerima bantuan pupuk ZA sebanyak 1 kwintal per hektar lahan tembakau, dengan total bantuan mencapai 150 ton ZA dan 150 ton NPK.