banner 728x90
banner 728x90
Kabar Pro

Revitalisasi Alun-Alun Probolinggo Segera Dimulai, CFD Akan Dipindah ke Jalan Suroyo

×

Revitalisasi Alun-Alun Probolinggo Segera Dimulai, CFD Akan Dipindah ke Jalan Suroyo

Sebarkan artikel ini
Pasar Minggu ataau CFD di Alun-alun Kota Probolinggo./ bolinggo.co

PROBOLINGGO,- Pemerintah Kota Probolinggo akan memulai proses revitalisasi kawasan Alun-Alun Kota pada akhir bulan 29-30 Juli 2025. Selama proses berlangsung, area alun-alun akan ditutup total untuk umum.

Dampaknya, kegiatan rutin seperti Pasar Minggu ataau CFD yang selama ini digelar di sekeliling alun-alun juga ikut terdampak. DKUP Kota Probolinggo merencanakan relokasi sementara kegiatan CFD ke Jalan Suroyo.

“Selama revitalisasi, PKL di Pujasera Alun-Alun akan kami relokasikan ke GOR A. Yani. Begitu juga dengan CFD, akan kami pindahkan sementara,” ujar Kepala DKUP Kota Probolinggo, Fitriawati, Rabu (23/7/2024).

Menurutnya, pemindahan lokasi CFD bukan tanpa pertimbangan. Beberapa opsi telah dikaji, termasuk Stadion Bayuangga. Namun, lokasi tersebut dinilai kurang memadai.

“Insyaallah CFD kita geser ke Jalan Suroyo. Kami mohon maaf karena lokasinya berubah-ubah, menyesuaikan dengan kondisi. Untuk di stadion tempatnya tidak cukup, jadi kita pindah ke Jalan Suroyo,” jelasnya.

Menindaklanjuti rencana tersebut, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin telah menginstruksikan DKUP untuk segera menyusun peta penataan PKL dan UMKM di lokasi baru.

Koordinasi juga dilakukan dengan Satpol PP, Dinas Perhubungan, serta pengurus gereja yang berada di kawasan Jalan Suroyo.

Baca Juga:  Deklarasi Dukungan LSM LIHAT untuk Paslon Handal Bersinar

Langkah ini ditempuh demi menjaga kelancaran lalu lintas dan memastikan akses menuju tempat ibadah tetap terbuka, khususnya bagi anak-anak dan lansia.

Pendeta Wiwik dari GPIB Probolinggo menyampaikan kekhawatirannya terkait rencana pemindahan CFD ke Jalan Suroyo.

“Kami sudah menyampaikan keberatan secara resmi kepada Wali Kota, baik melalui surat maupun pertemuan. Jalan Suroyo ini adalah akses utama jemaat menuju gereja. Kami butuh jaminan bahwa akses ibadah tidak terganggu,” ungkapnya.

Meski begitu, Pendeta Wiwik mengapresiasi langkah cepat Pemkot yang berkomitmen mengatur pelaksanaan CFD agar tidak mengganggu aktivitas gereja. Termasuk soal prioritas akses parkir bagi anak-anak dan lansia.

Senada dengan itu, Romo Agis dari Gereja Katolik Paroki Maria Bunda Karmel menyebut selama ini jemaat biasa memarkir kendaraan di halaman Markas Polisi Militer. Namun dengan adanya CFD, pengaturan akan dialihkan ke halaman kantor Satpol PP.

Pemkot Probolinggo berjanji akan terus memantau situasi di lapangan dan melakukan evaluasi berkala agar pelaksanaan CFD tetap berjalan tanpa mengganggu kegiatan masyarakat lainnya.