banner 728x90
banner 728x90
Kabar Pro

Mahasiswa KKN Gelar Sosialisasi Bahaya Penyakit Menular Tuberkulosis Bersama Wasor TBC Dinkes Probolinggo

×

Mahasiswa KKN Gelar Sosialisasi Bahaya Penyakit Menular Tuberkulosis Bersama Wasor TBC Dinkes Probolinggo

Sebarkan artikel ini
Sosialisasi mahasiswa Universitas Panca Marga Probolonggo./ Istimewa

PROBOLINGGO,- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 12 Universitas Panca Marga mengadakan kegiatan Sosialisasi Bahaya Penyakit Menular Tuberkulosis (TBC) di Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih, Senin (4/8/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang TBC, mulai dari gejala, cara penularan, pencegahan, hingga pentingnya pengobatan yang tuntas.

Scrol Kebawah Untuk Baca
banner 728x90
ADVERTORIMENT

Acara tersebut menghadirkan Wasor TBC Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Sulistiani Trisnoharini, S.Kep., Ns., yang memaparkan situasi terkini kasus TBC secara global, nasional, hingga lokal.

Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Probolinggo, capaian penemuan kasus TBC hingga Juli 2025 masih berada di angka 55% dari target 90%, sehingga diperlukan peningkatan peran serta masyarakat dalam deteksi dini dan pelaporan kasus.

Dalam penyampaiannya, Sulistiani menegaskan bahwa TBC masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang membutuhkan perhatian serius lintas sektor.

Baca Juga:  Diperta dan MUI Lakukan Pengawasan di Pasar Wangkal Probolinggo

Ia mengajak warga untuk tidak ragu memeriksakan diri jika mengalami gejala seperti batuk berdahak lebih dari dua minggu, penurunan berat badan, atau demam berkepanjangan.

Pemeriksaan dini dan kepatuhan minum obat selama enam bulan penuh menjadi kunci keberhasilan penyembuhan dan pencegahan penularan.

Kegiatan ini mendapat respon positif dari peserta yang terdiri dari perangkat desa, kader kesehatan, dan warga Desa Mentor. Mereka antusias berdiskusi dan berkomitmen untuk ikut aktif dalam upaya pencegahan dan pengendalian TBC di lingkungan masing-masing.

Dengan terselenggaranya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Desa Mentor semakin memahami pentingnya deteksi dini, tidak takut memeriksakan diri, dan mendukung program eliminasi TBC menuju Indonesia bebas TBC tahun 2030.