PROBOLINGGO,- Aksi kekerasan yang diduga dilakukan oleh sekelompok gengster kembali terjadi di Kota Probolinggo. Insiden tersebut terjadi pada Jumat malam (8/11/2025) pukul 00.50 WIB di depan SPBU Jalan KH. Hasan Genggong, Kelurahan Mangunharjo, Kota Probolinggo.
Dari rekaman CCTV, terlihat enam orang tak dikenal mengendarai dua motor, masing-masing berboncengan tiga orang, memukuli dua pemuda yang sedang melintas di lokasi kejadian.
Korban diketahui bernama Bagas, warga Kelurahan Tisnonegaran, dan temannya Riski Ramadani, warga Jalan Patiunus, Kelurahan Mayangan. Bagas mengalami luka ringan, sementara Riski harus dilarikan ke RSUD dr. Moh. Saleh karena mengalami luka serius akibat pukulan benda tumpul berupa bambu.
Menurut keterangan Ardiansyah, adik Bagas yang juga berada di lokasi dan menjadi saksi mata, kejadian bermula ketika mereka hendak membeli bensin di sekitar kawasan Jalan KH. Hasan Genggong.
“Awalnya saya sama Mas Bagas mau beli bensin, tapi di daerah situ nggak ada. Waktu mau cari di tempat lain, tiba-tiba Mas Bagas dipepet orang nggak dikenal,” ungkap Ardiansyah, Sabtu (8/11/2025).
Ia menuturkan, saat pelaku memepet motor korban, Riski yang membonceng Bagas sempat kaget dan berusaha menyalip untuk menghindar. Namun, ia dipukuli dan setang motor tak seimbang, keduanya terjatuh.
“Begitu dipukuli pakai bambu, korban terjatuh. Setelah itu pelaku kabur ke arah utara, lampu merah Randu Pangger. Bahkan sempat balik lagi ke lokasi, seperti mau nantangin,” tambahnya.
Sementara itu, Tomi, keluarga Ardiansyah dan Bagas, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyayangkan tindakan brutal para pelaku dan berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti kasus ini.
“Iya mas, tadi malam ponakan saya dipukuli gengster. Bagas luka ringan, tapi temannya luka parah dan sudah dibawa ke RSUD dr. Moh. Saleh. Kami masih belum sempat buat laporan ke polisi,” ujar Tomi.
Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga korban masih berkoordinasi untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Ia berharap aparat segera bertindak agar kejadian serupa tidak terulang lagi di wilayah Kota Probolinggo.***
