banner 728x90
banner 728x90
Lifestyle

Irfan Baihaqi Siap Majukan PMII Probolinggo Lewat Transformasi Kaderisasi Berbasis Profesionalisme

×

Irfan Baihaqi Siap Majukan PMII Probolinggo Lewat Transformasi Kaderisasi Berbasis Profesionalisme

Sebarkan artikel ini
Irfan Baihaqi, kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

PROBOLINGGO,- Irfan Baihaqi, kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan sarjana hukum, turut ambil bagian dalam ajang kontestasi Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XIX PMII Probolinggo.

Alumni Komisariat PMII Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Zainul Hasan Genggong (STIH ZAHA) ini membawa latar belakang akademik hukum yang menjadi bekal penting dalam pencalonannya sebagai Ketua Umum PMII Cabang Probolinggo mendatang.

Selain aktif dalam dunia hukum, Irfan juga meniti karier di bidang marketing. Ia dikenal aktif mengajak pemuda Probolinggo untuk sadar hukum dan ekonomi, dua hal yang menurutnya sangat prinsipil bagi generasi muda.

“Saya mengabdikan diri untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan agar pemuda Probolinggo mampu melek ekonomi dan hukum. Dua bidang ini adalah fondasi untuk membangun Probolinggo yang lebih kokoh, maju, dan berkeadaban,” tuturnya, Minggu (8/6/2025).

Dalam pencalonannya, Irfan membawa visi dan misi luhur untuk masa depan PMII Probolinggo, dengan fokus pada pemberdayaan skill dan kompetensi kader. Ia menilai perlunya sebuah grand design kaderisasi sebagai bentuk evaluasi menyeluruh terhadap sistem kaderisasi yang selama ini berjalan.

Visi

Transformasi PMII Probolinggo yang responsif, konstruktif, dan berdaya saing.

Misi

1. Menguatkan ideologi Ahlussunnah wal Jamaah kader PMII sebagai pedoman berpikir dan bertindak.

2. Revitalisasi budaya intelektual kader sebagai ruang pemberdayaan.

Baca Juga:  Pemkab Probolinggo Gelar Senam dan Jalan Sehat Sambil Pungut Sampah di Harjakapro ke-279

3. Mendorong inovasi digitalisasi dalam pengelolaan organisasi dan pengembangan kader.

4. Mengembangkan ekonomi kreatif kader PMII melalui pemanfaatan digital marketing.

5. Menguatkan gerakan intelektual, advokasi kebijakan, riset, dan ketertiban sosial-politik sebagai media penyebaran nilai-nilai organisasi.

Dalam mewujudkan visi dan misi tersebut, Irfan mengajak seluruh kader PMII untuk menuangkan ide dan gagasan serta berkolaborasi bersama. Menurutnya, tanpa kolaborasi, visi dan misi hanya akan menjadi bayangan semata.

Ia juga menekankan pentingnya pengaplikasian etika hukum dalam kehidupan sehari-hari, terutama terkait kebebasan berpendapat, berpikir, dan menentukan arah hidup sendiri. Prinsip-prinsip ini merupakan implementasi nilai-nilai hak asasi manusia, yang ia terapkan dalam upaya pemberdayaan kaderisasi.

Prinsip tersebut sejalan dengan sistem kaderisasi berkarakter multi-level strategis berbasis profesionalisme kader yang telah digagas oleh Pengurus Besar (PB) PMII.

Dengan mengusung tagline “Dari PMII untuk Probolinggo,” Irfan berharap dapat bersama-sama menentukan arah gerak PMII Probolinggo agar lebih aktif dan kontributif dalam membangun daerah.

Ia juga menegaskan pentingnya peran organisasi kader dalam mengawal isu-isu strategis dan mengentaskan kemiskinan ekstrem yang masih menjadi tantangan di wilayah Probolinggo.

“Kesejahteraan membutuhkan dukungan dari pemuda yang peka terhadap kondisi sosial di daerahnya. Organisasi kader harus mampu mengantarkan kadernya mencapai tujuan luhur itu,” pungkasnya.