SURABAYA,- Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelontorkan beasiswa kepada 56.647 siswa yang bersekolah di SMA dan SMK swasta sebagai langkah strategis untuk menjawab keterbatasan daya tampung sekolah negeri di wilayah tersebut.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah terhadap siswa-siswi yang tidak tertampung di SMA dan SMK negeri akibat keterbatasan kuota.
“Ini adalah langkah strategis untuk dapat membantu para siswa yang bersekolah di sekolah swasta tersebut, dengan skema beasiswa penuh dan potongan biaya pendidikan,” ujar Khofifah, Kamis (22/5/2025).
Dari total beasiswa yang disediakan, sebanyak 24.310 siswa akan menerima beasiswa penuh, sementara 32.337 lainnya mendapatkan potongan biaya pendidikan. Program ini mencakup total 56.647 siswa SMAS dan SMKS di seluruh Jawa Timur.
Menurut Khofifah, angka tersebut menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi dengan jumlah bantuan pendidikan bagi siswa sekolah swasta terbanyak di Indonesia.
“Langkah ini ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama antara 24 cabang dinas dan seluruh SMAS serta SMKS se-Jawa Timur pada 2 Mei 2025 lalu,” tambahnya.
Diketahui, jumlah lulusan SMP dan sederajat pada tahun ajaran ini mencapai 682.252 siswa. Sementara daya tampung Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk SMA Negeri di Jawa Timur hanya 126.180 siswa, dan untuk SMK Negeri sebanyak 135.216 siswa. Dengan demikian, total daya tampung sekolah negeri hanya 261.396 siswa atau sekitar 38,31 persen dari total lulusan.
“Artinya, ada 420.586 siswa atau sekitar 61,69 persen lulusan SMP yang tidak tertampung di sekolah negeri. Untuk itulah intervensi beasiswa ini sangat penting,” jelas Gubernur Khofifah.
Program beasiswa ini diharapkan dapat memperluas akses pendidikan menengah yang berkualitas bagi seluruh anak di Jawa Timur, tanpa terkendala oleh faktor ekonomi atau keterbatasan kapasitas sekolah negeri.