banner 728x90
banner 728x90
News

Dosen Untag Surabaya, Puspitasari Edukasi Masyarakat Dilem Mojokerto Tentang KDRT

×

Dosen Untag Surabaya, Puspitasari Edukasi Masyarakat Dilem Mojokerto Tentang KDRT

Sebarkan artikel ini
Dosen Untag Puspitasari menampakkan kepeduliannya dengan turut mengedukasi masyarakat tentang upaya mencegah tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap perempuan./ Istimewa

BOLINGGO.CO – Mengenal sosok Puspitasari S.Sosio.,M.Si tidak hanya dikenal sebagai tenaga pengajar atau dosen ilmu komunikasi di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya. Lain dari pada hal tersebut, sosok Puspitasari juga kerap dikenal sebagai sosok yang amat teramat peduli terhadap dinamika sosial utamanya terhadap kaum perempuan.

Melalui kegiatan Mahasiswa KKN R4 Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Puspitasari menampakkan wujud kepeduliannya dengan turut mengedukasi masyarakat tentang upaya mencegah tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap perempuan di Desa Dilem, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jum’at (19/7/2024).

Puspitasari menyampaikan pandangannya terkait masalah KDRT. Menurutnya, meski masyarakat sudah familiar dengan istilah KDRT, tetapi dianggap sebagai masalah pribadi dan hanya seputar kekerasan fisik.

“Memulai penyuluhan ini bagaimana stigma masyarakat perlahan dapat berubah yakni dengan memberikan pemahaman yang lebih luas tentang KDRT, meliputi pengertian, jenis-jenis, dan upaya hukum yang bisa diambil,” kata Dosen Ilmu Komunikasi Untag Surabaya.

Selanjutnya, mereka mengadakan diskusi mendalam mengenai penanganan kasus kekerasan dalam rumah tangga, prosedur pelaporan KDRT, serta peran aktif masyarakat dalam mendukung korban KDRT.

“Dengan informasi yang tepat, diharapkan masyarakat tidak lagi menganggap KDRT sebagai hal sepele dan siap membantu menciptakan lingkungan yang ramah tanpa kekerasan,” jelas mantan aktivis GMNI tersebut

Baca Juga:  Timnas Indonesia Luncurkan Maskot Shakti, Begini Filosofinya

Puspitasari menilai bahwa Desa Dilem di Kabupaten Mojokerto ini tengah menjadi sorotan positif atas keberhasilan penyuluhan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). “Tidak hanya bermanfaat bagi korban, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan,” tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut I Gede Sandy Satria menyampaikan bahwa keberhasilan penyuluhan ini menunjukkan bahwa dengan kesadaran, edukasi, dan tindakan kolektif, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan adil.

“Desa Dilem kini dapat menjadi model bagi desa-desa lain dalam upaya mengatasi KDRT. Penting untuk terus mendukung dan memperluas program penyuluhan ini, karena dengan komitmen bersama dari semua pihak, mulai dari pemerintah, tokoh masyarakat, hingga individu. Kita dapat menciptakan perubahan yang nyata,” tegasnya.

Sandy menyebutkan bahwa kegiatan mahasiswa KKN R4 Untag Surabaya ini merupakan langkah kecil dengan dampak besar dalam memerangi kekerasan dalam rumah tangga. Semua pihak, mulai dari individu, komunitas, hingga pemerintah, memiliki peran penting dalam mendukung penyuluhan ini.

“Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan, menjadikan Desa Dilem sebagai contoh sukses dalam upaya ini. Indonesia zero violence dimulai dari desa,” tutupnya.