banner 728x90
banner 728x90
Kabar Pro

Aksi BEM Probolinggo Raya Memanas, Korlap Tuding Media Kurang Ajar

×

Aksi BEM Probolinggo Raya Memanas, Korlap Tuding Media Kurang Ajar

Sebarkan artikel ini
Aksi Aliansi BEM Probolinggo Raya di depan Gedung DPRD Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO,- Aksi damai yang digelar puluhan mahasiswa dari Aliansi BEM Probolinggo Raya di depan Gedung DPRD Kota Probolinggo, Senin (1/9/2025), sempat memanas setelah Koordinator Lapangan, Azam, menyampaikan pernyataan keras terhadap media.

Di tengah orasinya, Azam menuding media di Probolinggo telah menyebarkan informasi bohong yang memicu keresahan masyarakat.

Scrol Kebawah Untuk Baca
banner 728x90
ADVERTORIMENT

Ia juga menegaskan bahwa ajakan demonstrasi besar-besaran pada 3 September mendatang bukan berasal dari BEM Probolinggo Raya.

“Saya ingin menegaskan kepada teman-teman media, kami tidak percaya dengan pemberitaan media di Probolinggo, terutama soal isu-isu nasional. Ajakan demo itu bukan dari kami, flyernya juga bukan buatan kami. Media kurang ajar kalian itu!” ujar Azam dengan lantang.

Pernyataan tersebut sontak membuat sejumlah jurnalis yang meliput aksi tersinggung. Mereka menilai tuduhan Azam berlebihan dan tidak berdasar, terlebih karena BEM Probolinggo Raya menuding media “menggoreng isu” sehingga gerakan mahasiswa dianggap anarkis.

Menanggapi hal itu, perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Probolinggo Raya, Hisbullah Huda, menegaskan bahwa tidak ada satupun media lokal yang memberitakan atau menyebarkan ajakan aksi massa sebagaimana dituduhkan.

Baca Juga:  Pemkot Probolinggo Bentuk “GASPRO CETAR PERKASA” Apa Itu?

“Kalau yang dimaksud itu media sosial, jelas berbeda dengan media resmi. Jadi jangan salahkan wartawan. Tidak ada media di Probolinggo yang menulis itu,” kata Hisbullah.

Ketegangan sempat meningkat di lokasi aksi, bahkan para jurnalis menuntut klarifikasi langsung dari Azam. Di hadapan massa dan aparat keamanan, Azam akhirnya menyampaikan permintaan maaf.

“Saya khilaf, dan saya minta maaf kepada teman-teman media,” ucap Azam.

Hisbullah menyatakan persoalan tersebut dianggap selesai setelah adanya klarifikasi.

“Kalau mereka tidak minta maaf, tentu bisa kami bawa ke ranah hukum. Tapi karena sudah ada klarifikasi, ya selesai. Bagaimanapun mereka masih mahasiswa, generasi penerus bangsa,” ujarnya.

Aksi BEM Probolinggo Raya pun kembali berjalan kondusif setelah ketegangan antara mahasiswa dan awak media mereda.