banner 728x90
banner 728x90
Kabar Pro

Harga Cabai Rawit Masih Melambung di Probolinggo, Capai Rp 70 Ribu per Kilogram

×

Harga Cabai Rawit Masih Melambung di Probolinggo, Capai Rp 70 Ribu per Kilogram

Sebarkan artikel ini
Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kota Probolinggo masih bertahan tinggi.

PROBOLINGGO,- Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kota Probolinggo masih bertahan tinggi. Di Pasar Kronong, harga cabai rawit kecil tercatat mencapai Rp 65.000 per kilogram.

Sementara di Pasar Wonoasih, harganya bahkan tembus Rp 70.000 per kilogram. Padahal, Harga Acuan Pemerintah (HAP) untuk komoditas tersebut berada di angka Rp 57.000 per kilogram.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (DKUP) Kota Probolinggo, Fitriawati, menyatakan bahwa meskipun beberapa komoditas mengalami penurunan harga, khusus untuk cabai rawit kecil masih tergolong tinggi.

“Tomat dan cabai merah besar mengalami penurunan harga. Tomat sekarang di harga Rp 25.000 per kg, cabai merah besar sesuai HAP (Harga Acuan Pemerintah) di harga Rp 41.000 per kilogram,” jelas Fitriawati, Rabu (16/7/2025).

Namun demikian, ia mengakui bahwa cabai rawit masih belum mengalami penurunan harga seperti komoditas lainnya.

“Tapi cabai rawit kecil masih tinggi. Di Pasar Kronong Rp 65.000 per kilogram, dan di Pasar Wonoasih bahkan Rp 70.000 per kilogram, padahal HAP-nya Rp 57.000 per kilogram,” ungkapnya.

Baca Juga:  Pemkab Probolinggo Periksa Hewan Ternak di Pasar Maron, Pastikan Hewan Tetap Sehat

Untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok lainnya seperti beras dan minyak goreng, Pemkot Probolinggo telah berkoordinasi dengan Bulog.

“Untuk kebutuhan pokok lain seperti beras dan minyak goreng, pihaknya telah berkoordinasi dengan Bulog dan memastikan stok masih aman dan harga dalam kategori normal,” tambah Fitriawati.

Sebagai bentuk upaya pengendalian harga dan pemenuhan kebutuhan masyarakat, pemerintah juga rutin menggelar pasar murah.

“Kami rutin gelar pasar murah setiap hari Rabu di berbagai titik strategis, selain itu juga ada Warung TPID dan Kopi Siaga. Jadi untuk sembako, kami pastikan aman,” pungkasnya.

pedagang di pasar tradisional mengaku kesulitan menekan harga jual cabai rawit karena harga dari pengepul sudah tinggi sejak awal.

Siti Munawaroh, pedagang bumbu di Pasar Wonoasih, mengungkapkan bahwa harga cabai rawit sudah tinggi sejak dua minggu terakhir.

“Saya ngambil dari tengkulak sudah Rp 62 ribu, jadi saya jual Rp 70 ribu biar dapat untung sedikit. Tapi pembeli sekarang banyak ngeluh, beli seperempat kilo saja mikir-mikir,” ujarnya.