BOLINGGO.CO – Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengungkapkan apresiasi dan rasa terima kasih kepada para kiai serta pendiri pondok pesantren atas kontribusi besar mereka dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri Haul ke-28 pendiri Pondok Pesantren Al-Qur’an Cijantung, KH. Moch. Sirodj, di Ciamis, Jawa Barat.
“Negara menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pendiri Ponpes Cijantung, terutama almarhum KH. Moch. Sirodj. Kehadiran beliau adalah wujud nyata membantu salah satu tugas negara, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Cucun dalam keterangannya, dikutip Rabu (29/1/2025).
Cucun, yang juga menjabat sebagai Pimpinan DPR RI Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), menegaskan bahwa peran Kiai Sirodj dan para pendiri pesantren lainnya sangat penting, bahkan sejak sebelum adanya dukungan dari negara.
“Para kiai dengan jerih payahnya, tanpa bantuan negara, sudah lebih dulu melaksanakan tugas negara sebagaimana amanat UUD 1945,” ungkap politisi PKB itu.
Selain berperan dalam dunia pendidikan, Cucun juga mengapresiasi langkah Pondok Pesantren Cijantung dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan melalui lembaga ekonomi pesantren. Menurutnya, inisiatif ini sejalan dengan upaya memperkuat stabilitas ekonomi nasional.
“Saya apresiasi dan terima kasih kepada para kiai yang telah membentuk lembaga ekonomi pesantren. Ini bukan hanya baik untuk pesantren, tetapi juga bagi negara,” ujarnya.
Lebih lanjut, Cucun mengingatkan tentang tiga fungsi utama pesantren sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren:
1. Sebagai lembaga pendidikan agama dan pengembangan akhlak mulia.
2. Sebagai tempat pembinaan keterampilan dan pengetahuan umum.
3. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.
“Pesantren telah menjalankan fungsi ini jauh sebelum negara menetapkan aturan formal. Kontribusi pesantren sangat besar dalam pembangunan pendidikan dan masyarakat di Indonesia,” tutup Cucun.
Ia berharap pesantren terus berkembang dan berkontribusi dalam membangun generasi yang berakhlak mulia serta berdaya saing, sekaligus memperkuat peran mereka dalam ekonomi kerakyatan.(*)