PROBOLINGGO,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo terus berinovasi dalam mengoptimalkan potensi sumber daya kelautan yang melimpah di wilayahnya.
Salah satu langkah nyata dilakukan melalui pelatihan industri kerajinan kerang berbasis Good Manufacturing Practice (GMP) yang digelar bagi pelaku usaha mikro perempuan di Kecamatan Maron.
Sebanyak 50 peserta perempuan yang bergerak di sektor kerajinan dan olahan hasil laut ikut serta dalam kegiatan ini. Pelatihan difokuskan pada peningkatan keterampilan mengolah limbah kerang menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.
Kepala Bidang Usaha Mikro, Aditia Arya Guntoro, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah dalam mendorong pemanfaatan potensi pesisir secara berkelanjutan.
“Kabupaten Probolinggo memiliki hasil laut yang melimpah, termasuk kerang yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Melalui pelatihan ini, kami ingin mengubah kerang dari sekadar limbah menjadi bahan baku bernilai tambah tinggi,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).
Aditia menambahkan, penerapan standar Good Manufacturing Practice (GMP) diharapkan dapat membantu pelaku usaha mikro menghasilkan produk dengan mutu yang lebih konsisten, aman, dan layak dipasarkan secara luas.
“Dengan penerapan GMP, kualitas produk bisa meningkat dan kepercayaan pasar pun bertambah. Ini penting agar produk lokal mampu bersaing di tingkat nasional hingga internasional,” tambahnya.
Lebih jauh, ia menyebutkan bahwa produk kerajinan berbahan kerang tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga berpotensi menjadi ikon wisata dan suvenir khas daerah pesisir Probolinggo.
“Jika dikembangkan secara profesional, kerajinan dari kerang ini bisa menembus pasar ekspor dan memperkuat identitas ekonomi kreatif pesisir Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya.
Melalui program ini, Pemkab Probolinggo berharap dapat menumbuhkan wirausaha baru dari kalangan perempuan pesisir serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya laut yang berkelanjutan.***















