JAKARTA,- Merek air mineral dalam kemasan Aqua tengah menjadi perbincangan publik setelah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyoroti sumber airnya yang disebut berasal dari sumur bor. Isu ini mencuat lewat konten Kang Dedi yang kini ramai diperbincangkan di media sosial.
Dalam video tersebut, Dedi terlihat berdialog dengan seorang staf pengelola pabrik Aqua. Saat ditanya apakah sumber air berasal dari sungai, staf itu menjawab bahwa air yang digunakan berasal dari “bawah tanah”. Ia juga menambahkan bahwa pengambilan air dilakukan dengan cara dibor.
Mendengar hal itu, Dedi tampak terkejut karena mengira selama ini Aqua memanfaatkan air permukaan seperti mata air atau air sungai.
“Dikira oleh saya dari air permukaan, dari air sungai atau mata air. Berarti kategorinya sumur pompa dalam?” ujar Dedi dengan ekspresi heran.
Danone: Air Aqua Berasal dari Akuifer Pegunungan Terlindungi
Menanggapi hal tersebut, Danone Indonesia selaku produsen Aqua akhirnya memberikan klarifikasi resmi. Dalam keterangan tertulisnya, perusahaan menegaskan bahwa air Aqua berasal dari sumber air pegunungan yang terlindungi, bukan dari air permukaan.
“Air AQUA berasal dari 19 sumber air pegunungan yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap sumber dipilih melalui proses seleksi ketat dengan 9 kriteria ilmiah dan 5 tahapan evaluasi, minimal 1 tahun penelitian,” tulis manajemen Danone.
Danone juga menjelaskan bahwa sumber air Aqua memang diambil dari akuifer dalam dengan kedalaman sekitar 60 hingga 140 meter, bukan dari air tanah dangkal. Air dari akuifer disebut terlindungi secara alami oleh lapisan kedap air sehingga aman dari kontaminasi aktivitas manusia.
Perusahaan menyebut proses kajian dilakukan oleh tim ahli dari berbagai bidang, seperti geologi, hidrogeologi, geofisika, hingga mikrobiologi. Selain itu, studi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) juga menunjukkan bahwa pengambilan air Aqua tidak mengganggu sumber air masyarakat sekitar.
BPKN Akan Panggil Manajemen Aqua
Sementara itu, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) RI turut menanggapi polemik ini. Ketua BPKN Mufti Mubarok menyampaikan bahwa lembaganya akan memanggil manajemen PT Tirta Investama, produsen Aqua, untuk dimintai klarifikasi resmi.
“Kami akan memanggil pihak manajemen dan Direktur PT Tirta Investama untuk meminta klarifikasi resmi terkait sumber air yang digunakan dalam produksi Aqua,” ujar Mufti, dikutip dari Antara.
BPKN juga berencana mengirim tim investigasi ke lokasi pabrik untuk memverifikasi langsung kebenaran informasi mengenai sumber air yang digunakan.
Mufti menegaskan, langkah ini dilakukan untuk memastikan hak konsumen atas informasi yang benar dan transparan, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Polemik ini kini masih bergulir. Publik menanti kejelasan lebih lanjut dari hasil investigasi BPKN serta penjelasan lanjutan dari pihak Danone terkait sumber air yang digunakan untuk produksi Aqua.***















