banner 728x90
banner 728x90
Ragam

YouTube Perbarui Aturan Monetisasi, Konten AI Tak Orisinal Terancam Tak Dapat Cuan

×

YouTube Perbarui Aturan Monetisasi, Konten AI Tak Orisinal Terancam Tak Dapat Cuan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Tung-tung-tung sahur./ YouTube

JAKARTA,- Mulai 15 Juli 2025, YouTube akan memberlakukan pembaruan penting dalam kebijakan Program Mitra YouTube (YouTube Partner Program/YPP). Kebijakan ini digulirkan sebagai langkah tegas menghadapi maraknya konten bantuan kecerdasan buatan (AI).

Melalui kebijakan baru ini, YouTube akan memperjelas batasan soal jenis konten yang layak dimonetisasi. Meski rincian lengkapnya belum diungkap, laman Bantuan YouTube menegaskan bahwa hanya konten yang orisinil yang akan mendapat peluang monetisasi.

Kebijakan ini memunculkan keresahan di kalangan kreator, terutama mereka yang membuat video reaksi atau kompilasi. Mereka khawatir perubahan ini akan memangkas penghasilan mereka.

Namun, Rene Ritchie selaku Kepala Editorial & Penghubung Kreator YouTube menyatakan bahwa aturan ini bukan hal baru, melainkan hanya penajaman dari kebijakan yang sudah ada.

“Ini hanyalah pembaruan kecil yang bertujuan mengidentifikasi konten yang diproduksi secara massal atau berulang,” ujar Ritchie, dikutip Jumat (11/7/2025).

Ia menambahkan, konten semacam itu memang sejak lama tidak memenuhi syarat monetisasi karena kerap dianggap spam oleh penonton.

Baca Juga:  Salma Salsabil Dinobatkan sebagai Artis Solo Wanita Terbaik AMI Awards 2024

Lonjakan konten generatif yang mengandalkan suara dan gambar buatan AI kini menjadi perhatian serius. Video-video seperti narasi AI dengan gambar statis, tayangan berita palsu, hingga musik buatan mesin telah membanjiri platform ini.

Salah satu kasus yang cukup menonjol adalah penyebaran video palsu terkait peristiwa besar, seperti persidangan selebriti atau serial kriminal buatan AI yang viral.

Lebih jauh lagi, foto CEO YouTube Neal Mohan sempat disalahgunakan dalam aksi phishing berbasis AI, memicu kekhawatiran tentang keamanan dan kredibilitas platform.

Meski disebut sebagai pembaruan ringan, langkah ini memperlihatkan keseriusan YouTube dalam menjaga standar kontennya.

Banyak pengamat memprediksi, aturan ini bisa menjadi sinyal awal bagi pemblokiran massal terhadap kreator yang hanya mengandalkan AI untuk membuat konten tidak orisinal.

YouTube kini berada dalam tantangan besar, bagaimana mengakomodasi kemajuan teknologi tanpa mengorbankan kualitas dan kepercayaan publik.

Melalui pembaruan ini, YouTube menunjukkan keberpihakan pada orisinalitas di tengah derasnya arus konten buatan mesin.