PROBOLINGGO,- TNBTS bersama Polres Probolinggo menggelar Apel Siaga Perlindungan Kawasan di Lembah Watangan, Desa Ngadirejo, Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan ini menjadi bentuk komitmen bersama dalam menjaga kelestarian kawasan TNBTS dari berbagai ancaman lingkungan.
Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahya Nugraha, menegaskan bahwa perlindungan kawasan konservasi bukan hanya tugas pemerintah, melainkan perlu dukungan semua pihak, termasuk aparat, tokoh masyarakat, dan wisatawan.
“Selain memiliki keindahan alam, kawasan ini juga kaya akan keanekaragaman hayati serta budaya lokal yang harus kita lestarikan bersama,” ungkap Rudijanta.
Ia menambahkan bahwa Balai Besar TNBTS mengemban tiga misi utama, yakni perlindungan kawasan, pengawetan keanekaragaman hayati, dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Sementara itu, Kapolres Probolinggo AKBP M. Wahyudin Latif menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara fungsi konservasi, perlindungan, dan produksi di kawasan hutan.
Menurutnya, TNBTS menghadapi sejumlah tantangan serius, mulai dari pencurian sumber daya hutan, perburuan satwa liar, hingga potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang meningkat selama musim kemarau.
“Kami mengingatkan kembali kejadian karhutla pada tahun 2023 yang sebagian besar dipicu oleh aktivitas wisata. Oleh karena itu, kami mengimbau para wisatawan untuk mematuhi semua peringatan dan aturan dari petugas,” tegas AKBP Wahyudin.
Apel siaga ini diharapkan menjadi momentum memperkuat sinergi antarinstansi dalam upaya perlindungan kawasan TNBTS, terutama menjelang puncak musim kemarau yang rawan kebakaran hutan.
