banner 728x90
banner 728x90
Event

Tisnonegaran Resmi Memiliki Kampung Seni dan Budaya, Pusat Kreativitas Baru di Probolinggo

×

Tisnonegaran Resmi Memiliki Kampung Seni dan Budaya, Pusat Kreativitas Baru di Probolinggo

Sebarkan artikel ini
Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, kini resmi menyandang predikat sebagai Kampung Seni dan Budaya Tisnonegaran./ Foto: bolinggo.co

PROBOLINGGO,- Kota Probolinggo menorehkan babak baru dalam perjalanan kebudayaannya. Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, kini resmi menyandang predikat sebagai Kampung Seni dan Budaya Tisnonegaran.

Pencanangan ini tak hanya menjadi simbol penghargaan terhadap tradisi, tapi juga komitmen warga dalam menjaga denyut kreativitas dan kearifan lokal di tengah arus modernitas.

Scrol Kebawah Untuk Baca
banner 728x90
ADVERTORIMENT

Penetapan ini berpusat di kawasan Jalan Juanda, meliputi wilayah RW 1, RW 2, dan RW 3. Di sepanjang jalan itu, atmosfer seni terasa hidup mulai dari alunan gamelan, tarian tradisional, hingga pertunjukan reog yang kerap menghiasi berbagai acara masyarakat.

Rumah bagi Para Pelaku Seni

Tisnonegaran memang sudah lama dikenal sebagai jantung kebudayaan Kota Probolinggo. Di sini berdiri sejumlah sanggar yang menjadi wadah ekspresi para seniman lintas generasi, seperti Sanggar Mardi Budoyo yang konsisten melestarikan seni tari dan musik tradisional, Sanggar Karawitan Jack Niklaus yang fokus pada pengembangan karawitan, Kelompok Seni Pemuda Argalas yang menaungi bakat muda di bidang seni, hingga Sanggar Singo Bowo yang tetap setia menjaga eksistensi seni pertunjukan rakyat seperti Reog.

“Selama ini warga Tisnonegaran tidak hanya menikmati seni, tapi hidup bersama seni. Jadi pencanangan ini bukan awal, melainkan pengakuan atas semangat yang sudah lama tumbuh,” ujar Yuyun Widowati, Ketua Pokdarwis Lerem Tisno, yang menjadi motor penggerak inisiatif tersebut.

Dua Agenda Budaya Ikonik

Bukan hanya karena aktivitas kesenian yang padat, Tisnonegaran juga dikenal luas lewat dua agenda tahunan yang telah menjadi identitas kota diantaranya.

Baca Juga:  Tanpa Menggunakan APBD, Cokro Fair 2024 Sukses di Gelar di Probolinggo

Juanda Menari, sebuah festival seni yang setiap tahun menampilkan ratusan penari dari berbagai kalangan dan telah memasuki tahun ke-9 penyelenggaraan. Acara ini bukan sekadar pesta tari, melainkan ruang apresiasi budaya yang turut menggeliatkan ekonomi kreatif masyarakat sekitar.

Kirab Pusaka, prosesi budaya yang sarat makna historis dan spiritual, menjadi momentum warga untuk menjaga tradisi leluhur sekaligus mempererat kebersamaan antarwarga.

Harapan dan Arah ke Depan

Pencanangan Kampung Seni dan Budaya Tisnonegaran diharapkan menjadi pondasi kuat bagi pengembangan sektor pariwisata berbasis budaya di Kota Probolinggo. Pemerintah bersama masyarakat menargetkan kawasan ini menjadi destinasi wisata kreatif, tempat belajar, sekaligus laboratorium seni bagi generasi muda.

“Label ‘Kampung Seni dan Budaya’ ini bukan sekadar nama. Ini adalah tanggung jawab moral untuk menjaga nilai-nilai tradisi, sembari membuka ruang bagi inovasi baru di dunia seni,” tambah Yuyun.

Selain memperkuat identitas daerah, inisiatif ini juga diharapkan mampu mendukung ekonomi kreatif melalui kolaborasi antara seniman, UMKM, dan komunitas lokal.

Dengan demikian, Tisnonegaran tak hanya dikenal sebagai kampung yang sarat nilai budaya, tetapi juga sebagai contoh nyata bagaimana budaya dapat menjadi penggerak kesejahteraan masyarakat.

Kini, Tisnonegaran tidak lagi sekadar menjadi kampung di tengah kota ia telah menjelma menjadi panggung besar di mana tradisi, kreativitas, dan semangat kebersamaan berpadu dalam harmoni.***