PROBOLINGGO,- Tradisi khas Kota Probolinggo, Kerapan Sapi Brujul, kembali digelar meriah di Lapangan Wonoasih, pada Minggu (10/8/2025) siang. Ajang balapan sapi di lahan berlumpur ini merupakan warisan budaya tak benda yang telah tercatat secara resmi, sekaligus menjadi agenda tahunan yang dinanti warga.
Sebanyak 25 pasang sapi lokal ambil bagian, berlaga dalam dua kategori yakni Kelas A dan Kelas B. Lintasan berlumpur yang licin tidak mengurangi semangat para joki dan pemilik sapi untuk memacu hewan andalan mereka. Sorak-sorai penonton menambah panas suasana pertandingan.
Pada Kelas A, pasangan sapi Macan Gila dari Kelurahan Triwung Kidul berhasil mempertahankan gelar juara. Kecepatan dan kekompakan pasangan ini membuat mereka tak tertandingi sejak babak awal. Posisi kedua ditempati pasangan sapi Selamat Datang, disusul pasangan sapi Pajero di peringkat ketiga.
Sementara di Kelas B, gelar juara diraih pasangan sapi Bahaya 88 dari Kelurahan Kademangan. Pasangan ini menunjukkan performa stabil sejak babak penyisihan hingga final. Juara kedua diraih pasangan sapi Angin Ribut, sedangkan juara ketiga ditempati pasangan sapi Hitam Manis.
Kerapan Sapi Brujul bukan hanya ajang adu cepat sapi, tetapi juga menjadi sarana melestarikan budaya, mempererat persaudaraan antarwarga, sekaligus menggerakkan perekonomian lokal melalui wisata budaya.