PROBOLINGGO,- Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin menerima audiensi Dewan Kesenian Kota Probolinggo (DKKPro) di ruang transit, Kantor Wali Kota, Jumat (29/8/2025).
Pertemuan tersebut membahas rencana alih fungsi Gedung Kesenian yang berada di kawasan Museum Probolinggo, Jalan Suroyo, Kelurahan Tisnonegara, Kanigaran.
Ketua DKKPro, Peni Priyono, menegaskan agar bangunan bersejarah itu tidak dialihfungsikan, melainkan dikembangkan menjadi pusat kesenian yang terintegrasi dengan museum.
“Kami ingin memberikan warna kesenian khas Probolinggo sekaligus mendukung konsep wisata budaya kota,” ujarnya.
Pengurus DKKPro, Imam Wahyudi, menambahkan pihaknya siap mendukung program pemerintah, namun berharap aspirasi seniman tetap diperhatikan.
“Sejak 2013 kami mandiri, tidak banyak menuntut, hanya ingin wadah kesenian tetap hidup,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Aminuddin menyampaikan bahwa Pemkot telah menyiapkan grand design pembangunan pusat kebudayaan, kesenian, dan ekonomi kreatif.
Menurutnya, gedung kesenian yang ada saat ini dulunya memang dirancang sebagai gedung tenis indoor sehingga perlu konsep baru yang lebih representatif.
“Kami ingin membangun semi-amphitheater sebagai ikon kesenian kota, lengkap dengan ruang pamer seni rupa dan sentra pameran budaya. Anggaran Rp 2,8 miliar sudah dialokasikan, dan kami juga mengajukan tambahan ke pusat,” jelasnya.
Aminuddin menegaskan bahwa seni dan budaya akan menjadi salah satu daya tarik wisata baru di Probolinggo.
“Konsepnya inklusif, terbuka, bisa diakses semua orang, dan affordable. Saya ingin seni dan budaya Probolinggo naik kelas serta membanggakan kota,” tegasnya.