JAKARTA,- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui kebijakan pemerintah menempatkan dana sebesar Rp200 triliun di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) masih menuai keraguan.
Menurutnya, dana jumbo yang baru masuk ke perbankan sejak Jumat lalu justru membuat sebagian pimpinan bank kebingungan untuk menyalurkannya.
“Jadi Rp200 triliun hari Jumat sudah masuk ke perbankan, uangnya sudah nongkrong di sana. Sekarang saya duga para Dirut bank pusing mau nyalurin ke mana,” ujar Purbaya dalam keterangan pers, dikutip Rabu (17/9/2025).
Ia menambahkan, saat pemerintah mencoba menyalurkan dana tersebut, pihak bank sempat menyampaikan hanya mampu menyerap Rp7 triliun. Namun, seluruh dana tetap diberikan agar pihak bank mencari solusi.
“Pas saya nyalurin Rp200 triliun, bank bilang hanya mampu menyerap Rp7 triliun. Kasih semuanya biar mereka yang mikir, bukan saya yang mikir,” tegasnya.
Lebih lanjut, Purbaya menilai penempatan dana dalam jumlah besar di perbankan berpotensi membuat likuiditas semakin longgar. Hal itu diyakini akan mengurangi kompetisi perebutan dana masyarakat dan menurunkan suku bunga.
“Karena mereka punya uang lebih, mereka gak akan perang bunga lagi. Bunga akan cenderung turun, itu akan berdampak dengan ekonomi,” jelasnya.
Adapun lima bank anggota Himbara yang menerima suntikan dana segar tersebut, yakni:
- PT Bank Mandiri Tbk: Rp55 triliun
- PT Bank BNI Tbk: Rp55 triliun
- PT Bank BRI Tbk: Rp55 triliun
- PT Bank BTN Tbk: Rp25 triliun
- BSI Syariah: Rp10 triliun
Pemerintah berharap dana tersebut dapat segera tersalurkan ke sektor riil untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.















