JAKARTA,- Pemerintah kembali menyalurkan Program Indonesia Pintar (PIP) pada 2025 untuk membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap mengenyam pendidikan hingga jenjang menengah.
Agar bantuan tidak terlewat, orang tua dan siswa diimbau rutin mengecek status penerima PIP 2025. Pengecekan bisa dilakukan secara online tanpa harus datang ke sekolah atau bank.
Program Indonesia Pintar merupakan bantuan pendidikan yang bertujuan menekan angka putus sekolah. Sasaran utamanya adalah anak dari keluarga miskin dan rentan miskin, baik yang menempuh pendidikan formal maupun nonformal.
Dana PIP digunakan untuk berbagai kebutuhan sekolah, mulai dari perlengkapan belajar, seragam, alat tulis, hingga kebutuhan pendukung pendidikan lainnya.
Besaran bantuan PIP 2025 disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Untuk siswa SD, SDLB, dan Paket A, bantuan sebesar Rp450 ribu per tahun, sementara siswa baru dan kelas akhir menerima Rp225 ribu.
Siswa SMP, SMPLB, dan Paket B mendapatkan Rp750 ribu per tahun, dengan Rp375 ribu bagi siswa baru dan kelas akhir. Adapun siswa SMA, SMK, SMALB, dan Paket C menerima Rp1,8 juta per tahun, atau Rp900 ribu bagi siswa baru dan kelas akhir.
Besaran tersebut juga berlaku bagi siswa madrasah yang menerima PIP melalui Kementerian Agama.
Pencairan PIP 2025 dilakukan secara bertahap dalam tiga termin. Termin pertama berlangsung Februari hingga April 2025, dengan prioritas siswa kelas akhir dan penerima DTKS.
Termin kedua berlangsung Mei hingga September 2025, termasuk pencairan pada Agustus. Sementara termin ketiga dijadwalkan pada Oktober hingga Desember 2025 untuk siswa yang belum menerima bantuan sebelumnya.
Untuk mengecek status PIP 2025, orang tua dan siswa dapat mengakses laman resmi pip.kemendikdasmen.go.id. Pilih menu “Cari Penerima PIP”, lalu masukkan NISN, NIK, serta data wilayah sesuai KTP.
Setelah mengisi kode captcha, klik tombol “Cek Penerima PIP”. Hasil pengecekan akan menampilkan status penerima, periode pencairan, serta keterangan dana sudah cair atau belum.
Jika dana belum masuk, sistem biasanya akan menampilkan alasan tertentu, seperti rekening belum aktif atau nama belum tercantum dalam SK pencairan.
Pemerintah mengimbau orang tua memastikan data siswa, NISN, dan rekening bank sudah benar dan aktif. Dengan pengecekan rutin, bantuan PIP 2025 diharapkan dapat dimanfaatkan tepat waktu dan tepat sasaran.***
