banner 728x90
banner 728x90
Kabar Pro

Pendapatan Ojol di Probolinggo Terus Menurun, Driver Minta Perhatian Pemerintah

×

Pendapatan Ojol di Probolinggo Terus Menurun, Driver Minta Perhatian Pemerintah

Sebarkan artikel ini
Pendapatan para driver ojek online (ojol) di Probolinggo terus mengalami penurunan./ bolinggo.co

PROBOLINGGO,- Pendapatan para driver ojek online (ojol) di Probolinggo terus mengalami penurunan. Kondisi ini berbeda jauh dengan masa sebelum pandemi Covid-19, di mana para driver masih bisa dengan mudah mendapatkan penghasilan harian.

Hernati Mediani (64), seorang driver ojol senior warga Kedopok, mengungkapkan bahwa sebelum pandemi, penghasilan driver bisa mencapai Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per hari. Namun, situasi berubah drastis setelah masa pandemi.

Scrol Kebawah Untuk Baca
banner 728x90
ADVERTORIMENT

“Pada masa itu mencari nafkah dari ojol sangat mudah sekali. Tapi saat Covid-19, kami membatasi diri untuk turun ke lapangan. Setelah 2023 mulai bangkit, ternyata keadaan tidak seperti dulu. Ekonomi sangat menurun dibanding sebelum Covid,” ujar Midy sapaan akrabnya, Selasa (26/8/2025).

Basecamp Ojek online Probolinggo./ bolinggo.co

Menurutnya, penghasilan driver ojol kini sangat bergantung pada restoran dan penumpang, terutama kalangan pelajar dan pegawai yang biasa menggunakan jasa transportasi online.

Salah satu restoran yang selama ini menjadi andalan para driver adalah Gacoan, yang dikenal ramai karena rasa makanan dan harga terjangkau.

Baca Juga:  KADIN Probolinggo dan Wamenperin Bersinergi Bangun Ekonomi Daerah

Namun, belakangan pesanan dari restoran tersebut juga mengalami penurunan. Hal ini berimbas langsung pada penghasilan driver.

Ia berharap pemerintah setempat bisa hadir memberikan solusi agar ekonomi para driver ojol di Probolinggo bisa bangkit kembali.

Hal senada juga disampaikan oleh Siti Mujaida (48), driver ojol asal Wonoasih. Ia mengaku saat ini beban hidup semakin berat, sementara pemasukan dari orderan ojol semakin menurun.

“Kami mohon pemerintah setempat bisa memikirkan nasib driver ojol di Probolinggo. Sekarang persaingan makin ketat, orderan makin sedikit, tapi kebutuhan rumah tangga terus naik,” tutur Ida.

Dengan minimnya lapangan pekerjaan, banyak masyarakat di Kota maupun Kabupaten Probolinggo mendaftar menjadi driver ojol untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kehadiran pendaftaran ojol ini sangat membantu, meskipun hanya sebagai mitra.