PROBOLINGGO,- Pemerintah pusat terus mendorong percepatan konektivitas di Jawa Timur. Salah satu proyek strategis yang kini tengah disiapkan adalah Tol Probolinggo-Lumajang (Prolajang), ruas baru sepanjang 32 kilometer dengan nilai investasi sekitar Rp4,7 triliun.
Tol Prolajang masuk dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi Jawa Timur. Kehadiran tol ini digadang-gadang menjadi jalur vital baru yang menghubungkan kawasan industri, sentra pertanian, hingga destinasi wisata unggulan di Jatim bagian selatan.
Menurut Bambang Widodo, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Jawa Timur, tol ini akan membawa perubahan besar bagi mobilitas masyarakat maupun aktivitas ekonomi.
“Tol ProLajang akan menjadi penghubung strategis antara kawasan industri dan destinasi wisata di Jawa Timur,” ujarnya, dikutip Senin (24/11/2025).
Ia menambahkan, kehadiran ruas ini bukan hanya mempercepat perjalanan, tetapi juga berpotensi membuka banyak peluang ekonomi baru.
“Selain mempercepat arus logistik, tol ini diharapkan menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di sepanjang jalur Probolinggo-Lumajang,” lanjut Bambang.
Pangkas Waktu Tempuh ke Bromo dan Semeru
Saat ini, perjalanan menuju Gunung Bromo, Semeru, hingga kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) membutuhkan waktu lebih dari satu jam. Dengan selesainya Tol Prolajang, waktu tempuh diproyeksi turun drastis menjadi sekitar 30 menit saja.
Selain wisata, jalur ini juga diharapkan memecah kepadatan di jalan nasional Probolinggo-Lumajang yang sering tersendat, terutama saat musim liburan. Arus barang pun akan bergerak lebih cepat sehingga biaya logistik lebih efisien.
Dibangun Lewat Skema KPBU
Proyek ini akan digarap melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Skema tersebut dipilih agar pembangunan dapat melibatkan peran swasta tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Saat ini, Tol Prolajang masih berada dalam tahap feasibility study, survei lapangan, dan penyusunan master plan. Jika seluruh proses berjalan sesuai rencana, pembangunan fisik ditargetkan dimulai pada 2026.
Ke depan, Tol Prolajang akan terintegrasi dengan Tol Pasuruan-Probolinggo di sisi utara serta Tol Lumajang-Jember di sisi selatan, memperkuat konektivitas Jawa Timur dari pantai utara hingga wilayah ujung selatan.
Dengan berbagai manfaat strategis tersebut, Tol ProLajang diproyeksikan menjadi salah satu infrastruktur paling berpengaruh bagi perkembangan ekonomi dan pariwisata di Jawa Timur dalam beberapa tahun mendatang.***















