PROBOLINGGO,- Penutupan sementara Resto Mie Gacoan di Kota Probolinggo sejak Senin (22/9/2025) rupanya membawa dampak besar, terutama bagi para driver ojek online (ojol). Pasalnya, resto tersebut selama ini menjadi salah satu titik paling ramai orderan makanan.
Hariyadi (46), driver ojol asal warga Kecamatan Kanigaran Probolinggo, mengaku kondisi rekan-rekannya kini makin berat. “Biasanya bisa 10 sampai 15 orderan sehari. Sejak Gacoan tutup, ada yang cuma dapat satu, bahkan ada yang belum dapat order sama sekali,” keluhnya, Rabu (24/9/2025).
Tak hanya soal orderan, Hariyadi mengungkapkan banyak driver kini mulai kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Para driver banyak mengeluhkan kebutuhan pokok. Belum lagi susu anak, pampers, dan lainnya. Sedih rasanya kalau dengar curhatan teman-teman ojol soal pendapatan yang anjlok,” ujarnya.
Seperti diketahui, operasional Gacoan dihentikan sementara oleh Pemkot Probolinggo karena pihak pengelola belum melengkapi perizinan. Utamanya soal analisis dampak lalu lintas (andalalin) dan penyediaan lahan parkir. Penutupan ini berlaku hingga 21 Oktober 2025.
Banyak driver ojol yang kini beralih dari layanan pesan-antar makanan ke layanan penumpang. Namun, persaingan justru makin ketat. “Order penumpang itu kan juga terbatas. Jadi makin rebutan antar driver,” kata Hariyadi.
Ia pun menyampaikan harapan agar pemerintah ikut membantu dengan langkah konkret. Salah satunya, mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) menggunakan jasa ojol.
“Kalau ASN berangkat atau pulang kantor pakai ojol seminggu sekali saja, atau tiga kali seminggu, itu sudah sangat membantu. Dengan gaji tetap yang mereka miliki, ASN bisa berbagi rezeki dan peduli pada kami driver ojol,” ujarnya.
Penutupan sementara Gacoan ini dipastikan akan terus memengaruhi pendapatan para driver hingga izin terpenuhi dan operasional dibuka kembali.***