banner 728x90
Daerah

Mahasiswi Asal Probolinggo Ditemukan Tewas di Pasuruan, Garda Bangsa Minta Polisi Transparan

×

Mahasiswi Asal Probolinggo Ditemukan Tewas di Pasuruan, Garda Bangsa Minta Polisi Transparan

Sebarkan artikel ini
Ketua DKC Garda Bangsa Kabupaten Probolinggo, Badrul Kamal./ bolinggo.co

PASURUAN,- Penemuan jasad mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di pinggir Jalan Raya Purwosari–Pasuruan, Selasa pagi (16/12/2025), menyita perhatian publik. Lokasi kejadian tepat di depan PT Satoria, Desa Wonorejo, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.

Korban diketahui bernama Faradila Amalia Najwa (21). Ia merupakan mahasiswi semester 2 asal Desa Tiris, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.

Scrol Kebawah Untuk Baca
banner 728x90
ADVERTORIMENT

Korban ditemukan sekitar pukul 07.30 WIB dalam kondisi tidak bernyawa. Saat itu, korban masih mengenakan jaket hitam, celana jeans biru, dan helm warna pink.

Penemuan jasad korban pertama kali diketahui dua warga setempat, Rohim (45) dan Suud (55). Keduanya kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada aparat.

Informasi awal diterima oleh Serda Danang, anggota piket Koramil 0819/13 Wonorejo. Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti dengan koordinasi bersama kepolisian.

Petugas gabungan dari Koramil dan Polsek mendatangi lokasi kejadian. Pengamanan TKP dilakukan untuk menghindari kerumunan warga.

Arus lalu lintas di sekitar lokasi sempat tersendat. Aparat melakukan pengaturan hingga situasi kembali lancar.

Jenazah korban selanjutnya dievakuasi ke RS Pusdik Brimob Watu Kosek. Pemeriksaan medis dilakukan untuk kepentingan penyelidikan.

Di tengah proses tersebut, beredar kabar dugaan tindak kekerasan. Informasi tersebut memicu berbagai spekulasi di masyarakat.

Baca Juga:  Usai Amputasi, Santri Korban Runtuhnya Ponpes Al Khoziny Dapat Dukungan Dari Bupati Probolinggo

Hingga kini, pihak kepolisian belum mengeluarkan pernyataan resmi. Proses pendalaman kasus masih berjalan.

Menanggapi peristiwa itu, Ketua DKC Garda Bangsa Kabupaten Probolinggo, Mohammad Badrul Kamal, meminta aparat bertindak serius. Ia menekankan pentingnya transparansi dalam penanganan kasus ini.

“Kami meminta kepolisian mengusut kasus ini secara profesional dan terbuka,” kata Kamal.

Menurutnya, kejelasan informasi sangat dibutuhkan publik. Ia menilai simpang siur kabar justru berpotensi menimbulkan keresahan.

“Isu dugaan pembunuhan sudah berkembang. Jangan sampai informasi liar justru menyakiti keluarga korban,” ujarnya.

Kamal juga menekankan pentingnya penyelidikan berbasis fakta dan metode ilmiah. Hal tersebut dinilai krusial untuk memastikan keadilan bagi korban.

“Kami percaya aparat mampu mengungkap kebenaran jika dilakukan secara serius,” tegasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi. Publik diminta menunggu hasil resmi dari kepolisian.

“Biarkan aparat bekerja. Jangan menyimpulkan sebelum ada keterangan resmi,” tandas Kamal.

Kasus penemuan jasad mahasiswi UMM ini kini menjadi perhatian luas. Masyarakat Pasuruan dan Probolinggo menanti kejelasan hasil penyelidikan.***