PROBOLINGGO,- Mahasiswa KKN Kelompok 64 UINSA Surabaya menggelar workshop bertajuk “Bahaya Bahan Pangan dan Pentingnya Air Minum Sehat” di Balai Desa Sentong, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja KKN 64 yang berfokus pada tema ketahanan pangan dan kesehatan lingkungan.
Tujuannya adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya penggunaan bahan pangan berbahaya serta pentingnya mengonsumsi air minum yang bersih dan layak.
Workshop tersebut diikuti oleh puluhan kader Posyandu yang selama ini menjadi pelopor sekaligus edukator kesehatan di lingkungan masyarakat.
Para peserta mendapatkan informasi terkait bahan-bahan berbahaya yang kerap ditemukan pada makanan, seperti boraks, formalin, rhodamin, serta pewarna tekstil.
Selain itu, dijelaskan pula cara mengenali air minum yang tidak layak konsumsi dan bagaimana melakukan pengecekan menggunakan alat Total Dissolved Solids (TDS) meter.
“Kami ingin masyarakat lebih peka terhadap apa yang mereka konsumsi sehari-hari. Banyak penyakit muncul karena kurangnya pengetahuan tentang bahan berbahaya dalam makanan maupun kualitas air minum yang dikonsumsi masyarakat Sentong ini secara langsung dari sumber,” ujar Ugik, Koordinator KKN 64 UINSA, Kamis (10/7/2025).
Kegiatan ini juga menyoroti kebiasaan sebagian warga yang masih mengonsumsi air minum dari sumber langsung tanpa proses pengolahan terlebih dahulu. Padahal, air yang tidak terjamin kebersihannya berpotensi menimbulkan berbagai penyakit.
Salah satu pemateri yang merupakan staf Puskesmas setempat memaparkan jenis-jenis bahan pangan berbahaya serta melakukan demonstrasi penggunaan alat TDS meter secara langsung.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari adik-adik mahasiswa. Ini sangat bermanfaat, terutama untuk masyarakat yang sehari-harinya mengonsumsi air sumber tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu,” ungkap Ketua Posyandu Desa Sentong.
Workshop ini menjadi bagian dari rangkaian program edukatif yang dijalankan oleh KKN 64 UINSA selama mengabdi di Desa Sentong. Para mahasiswa berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat setempat.