PROBOLINGGO,- Mahasiswa KKN Universitas Panca Marga melaksanakan kegiatan sosialisasi bertajuk “Penguatan Karakter dan Kepemimpinan: Pemimpin Bukan Dilahirkan, Tapi Dibentuk” di Balai Desa Bulang, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Senin (23/8/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuda, serta sejumlah warga dengan antusiasme tinggi. Kehadiran mereka mencerminkan bahwa kepemimpinan bukan hanya isu penting dalam organisasi, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat.
Dalam pemaparannya, narasumber Ibu Veronica Sri Astuti N., S.E., M.Si dan Ibu Nourma Ulva K. D., S.Sos., M.Sos, dosen Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Panca Marga, menekankan bahwa seorang pemimpin tidak serta-merta lahir begitu saja, melainkan dibentuk melalui pengalaman, pendidikan, dan proses pembelajaran yang berkelanjutan.
Menurut mereka, kepemimpinan yang baik harus berakar pada karakter kuat, integritas, serta kemampuan mengambil keputusan yang adil.
Di tengah penyampaian materi, suasana dibuat lebih segar dengan adanya ice breaking yang melibatkan seluruh peserta. Permainan sederhana tentang kerjasama dan komunikasi menjadi sarana untuk menunjukkan bahwa kepemimpinan bukan hanya teori, tetapi juga praktik yang membutuhkan kebersamaan dan keterampilan mengelola tim.
Peserta tampak antusias dan terhibur, sehingga semangat mereka kembali meningkat untuk mengikuti sesi berikutnya.
Koordinator Desa (Kordes) KKN dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian mahasiswa dalam menanamkan nilai-nilai kepemimpinan sejak dini, khususnya bagi generasi muda.
“Kami berharap setelah kegiatan ini, para pemuda Desa Bulang semakin percaya diri untuk mengambil peran, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun organisasi. Pemimpin sejati lahir dari keberanian untuk melayani dan bertanggung jawab,” ungkap Kordes.
Acara berlangsung interaktif. Para peserta diberi kesempatan untuk berdiskusi mengenai ciri-ciri pemimpin yang ideal, tantangan yang sering dihadapi, hingga cara membangun kepemimpinan yang inklusif di tengah masyarakat.
Beberapa warga menyampaikan bahwa materi ini memberikan motivasi baru, khususnya bagi generasi muda yang ingin berkontribusi lebih besar dalam pembangunan desa.
Menjelang penutupan, panitia dan narasumber kembali menekankan bahwa kepemimpinan bukanlah soal kedudukan, melainkan tanggung jawab untuk memberikan teladan. Karakter yang kuat, disiplin, dan rasa empati adalah fondasi utama yang harus dimiliki setiap calon pemimpin.
Kegiatan ini ditutup dengan foto bersama antara mahasiswa KKN, perangkat desa, tokoh masyarakat, serta warga. Melalui sosialisasi ini, diharapkan lahir generasi muda Desa Bulang yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara karakter dan siap menjadi pemimpin di masa depan.
