PROBOLINGGO,- Jalan Juanda berubah menjadi panggung terbuka yang penuh warna. Sorot lampu, dentuman musik tradisional membentuk pemandangan memukau dalam gelaran “Juanda Menari” ke-9, Sabtu (11/10/2025) malam.
Sejak pukul 19.00 WIB, ribuan warga memadati sepanjang ruas jalan untuk menyaksikan 1.300 penari dari berbagai kalangan tampil dengan penuh semangat.
Mereka tergabung dalam 17 kelompok penampil, berasal dari RW se-Kelurahan Tisnonegaran, sanggar seni, sekolah, dan komunitas lokal.
Dari tarian tradisional hingga kreasi modern, semua tampil memikat menyatu dalam harmoni gerak dan kebersamaan. Setiap kelompok membawa cerita dan warna khas yang menggambarkan kekayaan budaya masyarakat Tisnonegaran.
Parade dimulai dari depan Balai RW 01 di Jalan Arief Rahman Hakim dan bergerak hingga ke sepanjang Jalan Juanda. Sepanjang rute, tepuk tangan dan sorakan warga mengiringi langkah para penari yang menari tanpa lelah di bawah cahaya lampu jalan.
Ketua DPRD Kota Probolinggo, Dwi Laksmi Syntha Kusumawardhani, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengaku bangga dengan antusiasme warga.
“Juanda Menari adalah bukti nyata bahwa semangat berkesenian tumbuh dari masyarakat. Inilah wajah Probolinggo yang sesungguhnya penuh kreativitas dan gotong royong,” ujarnya memberi semangat.
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, secara resmi membuka kegiatan dengan apresiasi tinggi terhadap konsistensi masyarakat Tisnonegaran.
“Sembilan tahun bukan waktu yang singkat. Kegiatan ini membuktikan bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas bisa melahirkan energi positif yang memperkuat budaya lokal,” tutur Wali Kota.
Dengan mengusung tema “Kebersamaan dan Pelestarian Budaya”, Juanda Menari tahun ini tak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wadah mempererat solidaritas warga sekaligus menghidupkan kembali semangat mencintai budaya daerah.***
