banner 728x90
banner 728x90
News

Jangan Tergiur Janji Berangkat Cepat, Ini Pesan LPK BSMS untuk Calon PMI

×

Jangan Tergiur Janji Berangkat Cepat, Ini Pesan LPK BSMS untuk Calon PMI

Sebarkan artikel ini
Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI)./ Infopublik

MALANG,- Kepala Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Berkat Sukses Makmur Sejahtera (BSMS), Uswatul Khasanah, mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi penipuan dalam proses pendaftaran sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Ia menegaskan pentingnya mengikuti prosedur resmi dan tidak tergiur tawaran keberangkatan cepat yang tidak masuk akal.

Scrol Kebawah Untuk Baca
banner 728x90
ADVERTORIMENT

“Kalau ingin aman, ikuti proses yang benar. Jangan tergoda janji manis seperti berangkat cepat dengan biaya tidak masuk akal,” ujarnya di Kota Malang, dikutip Minggu (10/8/2025).

Menurut Uswatul, proses pemberangkatan PMI harus melewati tahapan resmi, mulai dari pelatihan, uji kompetensi, hingga penerbitan Sertifikat Kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Ia mengidentifikasi lima indikasi umum modus penipuan yang sering menjerat calon PMI:

1. Pendaftaran hanya daring tanpa pertemuan langsung, di mana calon PMI diminta mengirimkan dokumen pribadi tanpa pernah bertemu pihak penyelenggara.

2. Biaya pendaftaran tidak wajar, misalnya tanda jadi NTD20.000 (sekitar Rp10 juta) tanpa penjelasan penggunaan yang jelas dan tertulis.

Baca Juga:  Rumah Diduga Milik Anggota Polisi di Mojokerto Meledak

3. Tidak memiliki kantor fisik resmi, sehingga pendaftaran hanya melalui media sosial atau akun tidak jelas.

4. Tidak terdaftar di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), yang bisa dicek melalui situs resmi Kemnaker.

5. Potongan gaji tidak transparan, terutama untuk negara tujuan seperti Taiwan yang masih menerapkan potongan gaji.

“Kalau dari awal tidak dijelaskan, ujung-ujungnya PMI bisa kena potong tanpa tahu alasannya,” tegasnya.

Uswatul mengingatkan, keputusan menjadi PMI harus dipertimbangkan matang-matang dan tidak diambil secara mendadak.

“Kalau niat belum bulat, jangan berangkat. Pelajari dengan serius, ikuti pelatihan dengan tekun,” katanya.

Ia menambahkan, banyak penipuan terjadi karena calon PMI terburu-buru dan ingin cepat berangkat. “Kalau ada yang menawarkan biaya murah tapi cepat berangkat, itu sangat mencurigakan,” ujarnya.

Uswatul berharap calon PMI lebih bijak, mengutamakan keselamatan dan legalitas, serta tidak mudah tergiur janji manis.

“Lebih baik teliti dari awal agar aman sampai akhir. Jangan sampai berangkat tapi tidak tahu siapa yang memberangkatkan,” pungkasnya.

Sumber: Infopublik