JAKARTA,- Indonesia menegaskan posisinya sebagai pemimpin ekonomi digital di Asia Tenggara dengan kontribusi lebih dari sepertiga total transaksi digital kawasan. Pada 2024, nilai transaksi digital Indonesia mencapai US$263 miliar, mencerminkan pesatnya adopsi teknologi dan inovasi.
Keberhasilan ini ditopang oleh strategi pemerintah membangun ekosistem digital yang kolaboratif, menggandeng perusahaan global seperti Google hingga startup lokal.
“Investasi Google dalam pusat data berbasis AI di Indonesia diproyeksikan menyumbang Rp1.400 triliun bagi perekonomian nasional dalam lima tahun ke depan.” kata Menteri Komdigi Meutya Hafid Dalam acara Google Cloud Summit Jakarta 2025, dikutip Minggu (25/5/2025).
Proyeksi tersebut sejalan dengan nilai ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan mencapai US$130 miliar pada 2025, naik 45 persen dari tahun sebelumnya.
Pertumbuhan sektor startup pun signifikan. Pada 2024 tercatat 2.566 startup aktif, naik hampir 50 persen sejak 2020, dengan rata-rata 200 startup baru tiap tahun. Perusahaan seperti GoTo, Bukalapak, dan Traveloka telah menjadi pemain utama di tingkat ASEAN.
Pemerintah juga fokus pada perkembangan teknologi yang etis. “Kami memiliki UU ITE, UU PDP, dan PP TUNAS sebagai landasan hukum untuk melindungi data pribadi dan meminimalkan risiko bias algoritma,” tegas Meutya.
Ia menambahkan, “Kami ingin memastikan SDM Indonesia tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memahami aspek etis dalam pengembangan AI,” merujuk pada program Digital Talent Scholarship dan SKKNI bidang AI.
Kolaborasi dengan pihak global terus diperkuat, seperti melalui program Startup Accelerator Southeast Asia – Indonesia AI Focus bersama Google.
“Kami membuka pintu bagi semua mitra strategis, asalkan berlandaskan prinsip kesetaraan dan profesionalisme,” ujar Meutya.
Dengan regulasi yang kuat, talenta digital yang kompeten, dan sinergi antarpemangku kepentingan, Indonesia diyakini siap menjadi pusat inovasi digital terdepan di Asia Tenggara.
“Kami tidak hanya mengejar pertumbuhan, tetapi juga memastikan bahwa transformasi digital ini inklusif dan berkelanjutan,” tutupnya.