banner 728x90
banner 728x90
News

Gubernur Khofifah Optimis Jatim Mampu Capai Swasembada Pangan Lebih Cepat

×

Gubernur Khofifah Optimis Jatim Mampu Capai Swasembada Pangan Lebih Cepat

Sebarkan artikel ini
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa./ Kominfo Jatim

TUBAN,- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan optimisme tinggi terhadap kemampuan Jawa Timur dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.

Hal ini disampaikan saat penyerahan 15 unit alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk kelompok tani di Desa Temandang, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Senin (21/7/2025).

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyoroti tiga sektor strategis yang menjadi kekuatan Jatim diantaranya industri gula, perdagangan antarprovinsi, dan peternakan sapi perah.

Menurutnya, Jawa Timur sangat potensial untuk mencapai swasembada gula lebih cepat dari target nasional tahun 2028.

“Kalau ini kita maksimalkan, tahun depan Jawa Timur bisa swasembada gula. Saya sudah sampaikan pemetaan ini ke Pak Wapres dan Pak Menteri Pertanian. Kita punya peluang besar,” tegas Khofifah.

Ia menyebut bahwa produktivitas tebu di Jatim kini mencapai rata-rata 20 ton gula per hektare, jauh di atas rata-rata nasional yang hanya lima ton per hektare. Hasil ini dicapai berkat penggunaan bibit unggul dan teknik budidaya yang tepat.

Selain sektor gula, Gubernur juga menyoroti keberhasilan misi dagang antarprovinsi. Dalam misi dagang ke Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 9 Juli lalu, Pemprov Jatim mencatat transaksi sebesar Rp1,068 triliun. Program ini dinilai mampu memperluas pasar produk pertanian dan peternakan dari Jatim, termasuk dari Kabupaten Tuban.

Baca Juga:  MKK Dukung Presiden Prabowo Berantas Korupsi di Indonesia

“Pasarnya luas. Tinggal bagaimana konektivitas antarwilayah diperkuat agar produk petani tidak menumpuk di satu daerah, sementara daerah lain kekurangan,” jelasnya.

Dalam bidang peternakan, Khofifah menekankan pentingnya kesiapan daerah dalam mendukung program nasional pengadaan 200 ribu sapi perah. Saat ini, Indonesia masih mengimpor sekitar 79 persen kebutuhan susu nasional. Namun, Jatim telah menyumbang sekitar 60 persen dari total produksi nasional.

“Kalau kita siapkan dari sekarang, saat impor sapi perah datang, kita sudah siap menampung dan mengelola. Ini bisa jadi kekuatan ekonomi baru,” tambahnya.

Ia juga mengapresiasi upaya para petani Tuban yang telah mulai beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik. Menurutnya, langkah ini sangat penting untuk menjaga kesuburan tanah dan keberlanjutan hasil panen.

“Konversi ke pupuk organik ini sangat sehat untuk padi dan juga untuk lahan. Ini langkah bagus yang patut didorong,” ujar Khofifah.

Dengan berbagai potensi dan inisiatif tersebut, Gubernur Khofifah optimistis Jawa Timur akan menjadi pionir dalam kemandirian pangan nasional.