BOLINGGODOTCO,- Pada 11 Juni 2025, langit malam akan dihiasi fenomena alam yang memukau. Strawberry Moon, atau purnama stroberi. Bulan akan mencapai fase purnama penuh pada pukul 07.45 UTC atau 14.45 WIB, saat posisinya berada di sisi berlawanan Bumi dari Matahari, membuat seluruh permukaannya terlihat terang dan bulat sempurna dari Bumi.
Meski namanya mengandung kata “stroberi”, Bulan tidak akan berubah warna menjadi merah muda. Nama ini berasal dari tradisi suku-suku asli Amerika, khususnya di kawasan timur laut seperti Pennsylvania, yang mengaitkan purnama Juni dengan musim panen stroberi liar yang melimpah.
Dalam budaya Barat, terutama di Amerika Utara, purnama pada bulan Juni menandai waktu penting dalam kalender pertanian tradisional. Ini adalah masa panen buah-buahan musim panas yang pertama, terutama stroberi. Oleh karena itu, purnama ini disebut sebagai Strawberry Moon.
Namun, sebutan lain juga digunakan di berbagai belahan dunia. Di Eropa, purnama Juni dikenal sebagai Mead Moon atau Honey Moon, yang berkaitan dengan musim panen madu lebah. Istilah “honey moon” juga dikaitkan dengan tradisi pernikahan pada bulan Juni, yang dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran.
Ada pula yang menyebut purnama ini sebagai Rose Moon karena bertepatan dengan musim mekar bunga mawar, atau Hot Moon, mengacu pada meningkatnya suhu udara yang menandai awal musim panas di belahan Bumi utara.
Waktu Terbaik Mengamati Strawberry Moon di Indonesia
Untuk para pengamat langit di Indonesia, momen terbaik menyaksikan Strawberry Moon adalah pada malam tanggal 11 Juni hingga dini hari 12 Juni 2025. Pastikan mencari lokasi dengan langit cerah dan minim polusi cahaya agar pemandangan purnama terlihat lebih jelas dan menakjubkan.
Fenomena ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga menyimpan nilai historis dan budaya yang menarik. Setiap nama purnama dalam kalender tradisional mencerminkan lanskap alam dan siklus hidup masyarakat yang menamainya.