PROBOLINGGO,- Upaya menghadirkan pembangunan yang tidak hanya fungsional, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal terus diperjuangkan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Probolinggo, Mochammad Al-Fatih.
Dalam Rakor lintas instansi yang digelar di ruang Forum LLAJ Dinas Perhubungan pada Selasa (10/6/2025), Al-Fatih mendorong agar pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) di Exit Tol Kraksaan dan Paiton mengusung konsep local wisdom.
“Sebagai wakil rakyat, kami di Komisi III tidak hanya mengawasi sisi teknis dan anggaran, tetapi juga memastikan pembangunan memberi ruang pada ekspresi budaya dan spiritualitas masyarakat,” tegasnya.
Ia mengapresiasi inisiatif Dinas Perhubungan yang menggagas ornamen Asmaul Husnah pada tiang PJU sebagai simbol religiusitas dan identitas daerah.
“Nilai-nilai lokal bukan sekadar hiasan, melainkan bentuk penghormatan pada akar budaya masyarakat Probolinggo,” tambah Al-Fatih.
Komisi III, lanjutnya, akan terus mendorong pendekatan humanis dalam setiap proyek, baik oleh pemerintah daerah maupun mitra seperti PT Jasamarga Probolinggo-Banyuwangi.
“Pembangunan yang baik bukan yang hanya tampak megah, tetapi yang terasa dekat, menyentuh nilai-nilai kita sebagai masyarakat religius,” ungkapnya.
Al-Fatih juga menyatakan siap memfasilitasi komunikasi lintas lembaga guna mempercepat perizinan aksesoris religius di kawasan tol, sekaligus menegaskan peran DPRD sebagai jembatan antara rakyat dan pemangku kebijakan.