PROBOLINGGO,- Menyambut gelaran The Seven Lakes Festival 2025, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Probolinggo menggelar kegiatan kurasi produk batik lokal.
Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk menampilkan karya terbaik yang akan mewakili identitas dan kekayaan budaya daerah dalam ajang bergengsi tersebut.
Ketua Dekranasda Kabupaten Probolinggo, Ning Marisa menyampaikan bahwa kegiatan kurasi ini merupakan bagian penting dari rangkaian persiapan menuju The Seven Lakes Festival, yang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Probolinggo.
“Kegiatan kurasi batik ini merupakan bagian penting dari rangkaian persiapan Seven Lakes Festival, sebuah ajang kebanggaan masyarakat Kabupaten Probolinggo yang memadukan keindahan alam, kekayaan budaya, dan potensi ekonomi kreatif daerah,” ujar Ning Marisa, Minggu (16/10/2025).
Ia menegaskan bahwa Dekranasda ingin menjadikan batik sebagai sarana promosi budaya sekaligus pintu masuk bagi pengembangan ekonomi kreatif lokal.
“Kami ingin menjadikan batik sebagai media promosi budaya dan pariwisata, sekaligus membuka peluang ekonomi bagi para pelaku UMKM dan generasi muda kreatif,” tambahnya.
Menurut Ning Marisa, batik khas Kabupaten Probolinggo memiliki keunikan tersendiri yang menggambarkan karakter masyarakat dan lingkungan alamnya.
“Batik Kabupaten Probolinggo memiliki kekhasan tersendiri yang terinspirasi dari alam dan kehidupan masyarakat. Karena itu, proses kurasi tidak hanya menilai dari sisi estetika semata,” jelasnya.
Sementara itu, desainer nasional Embran Nawawi yang turut hadir memberikan masukan kreatif bagi para pengrajin. Ia menekankan pentingnya menghadirkan karya yang merepresentasikan semangat kebersamaan daerah.
“Kalau bisa, dibuat sesuatu yang luar biasa, bukan mengatasnamakan kelompok atau perorangan, tetapi mengatasnamakan Kabupaten Probolinggo,” ujar Embran.
Embran juga menambahkan bahwa setiap karya yang ditampilkan nantinya harus mampu menciptakan kesan mendalam bagi pengunjung festival.
“Tugas kita memanjakan mata, hati, dan pikiran para tamu yang datang. Itu yang penting, supaya mereka pulang membawa memori indah tentang Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Embran mengusulkan agar unsur alam seperti danau, air, serta flora khas Probolinggo diangkat dalam desain dan konsep visual acara. Hal ini dinilai akan memperkuat identitas lokal sekaligus mempercantik tampilan keseluruhan festival.
Dengan semangat kolaborasi antara Dekranasda, desainer, DPRD, dan pelaku UMKM, kurasi batik ini diharapkan menjadi awal dari kebangkitan karya kreatif Probolinggo menuju panggung nasional melalui The Seven Lakes Festival 2025.***















