PROBOLINGGO,- Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menanggapi protes sejumlah sopir jip wisata yang terjadi di pintu masuk kawasan Bromo, Cemorolawang, Probolinggo, Minggu,( 4/5/2025).
Aksi protes tersebut memicu kemacetan panjang akibat pengemudi yang belum melakukan pemesanan tiket secara daring sesuai prosedur.
Kepala BB TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, menegaskan bahwa sistem pembelian tiket masuk kawasan Bromo telah sepenuhnya dilakukan secara online sejak 1 Oktober 2019. Hal ini berlaku bagi seluruh pengunjung, termasuk yang menggunakan jasa tur maupun sopir jip wisata.
“Kami BB TNBTS telah menerapkan booking online sejak 1 Oktober 2019 sehingga setiap pengunjung perorangan maupun menggunakan jasa wisata wajib membeli tiket secara online,” ujar Rudi, dikutip dari Tempo Kamis (8/5/2025).
Ia menjelaskan, pada Minggu pagi sekitar pukul 06.30 WIB, terdapat 144 jip dari berbagai operator tur yang hendak memasuki kawasan Bromo melalui pintu pemeriksaan.
Namun, sebanyak 92 pengemudi di antaranya belum melakukan pemesanan tiket daring. Hal ini membuat petugas meminta mereka melakukan pemesanan di tempat, yang kemudian menimbulkan kemacetan di area loket.
Menurut Rudi, pihak BB TNBTS sebelumnya telah melakukan sosialisasi terkait sistem ini pada 28 April 2025 di Visitor Center Cemorolawang. Salah satu hasil kesepakatannya adalah setiap pengemudi jip wajib membawa QR Code pemesanan online.
Di tengah kemacetan, sejumlah tour leader, sopir jip, dan agen wisata mendatangi petugas di loket untuk menyampaikan keluhan. Namun, situasi memanas ketika mereka mulai mengerumuni, mendorong, hingga melontarkan kata-kata kasar kepada petugas.
“Patut diduga ada oknum yang memperkeruh situasi. Bahkan beberapa orang diduga masuk ke Kantor Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I untuk mencari Kepala Bidang Wilayah I,” ungkap Rudi.
Karena tidak menemukan pejabat yang dicari, mereka diduga melakukan perusakan terhadap inventaris kantor serta mengambil kunci kendaraan roda empat milik BB TNBTS. Rudi menyebut dugaan tersebut mengarah pada tindakan yang sudah direncanakan.
BB TNBTS berencana melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib atas dugaan perusakan, pencurian aset negara, serta intimidasi terhadap petugas.