JAKARTA,- Kepolisian Polda Metro Jaya berhasil menangkap seorang pemuda berinisial WFT (22) yang terlibat kasus ilegal akses dan manipulasi data. WFT disebut sebagai sosok di balik akun hacker atau peretas yang dikenal publik dengan nama Bjorka.
Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, menjelaskan bahwa pelaku awalnya aktif menggunakan akun Bjorka dan @bjorkanesia. Melalui akun tersebut, WFT mengunggah database nasabah dari salah satu bank swasta di Indonesia.
“Pelaku ini bermain di dark web dan sudah mulai mengeksplor sejak tahun 2020,” ungkap Fian kepada wartawan, Jumat (3/10/2025).
Menurut Fian, sejak akhir 2024 WFT mulai berganti-ganti identitas di forum gelap internet. Dari nama Bjorka, ia beralih menggunakan SkyWave, kemudian pada Maret 2025 berubah menjadi Shint Hunter, dan pada Agustus 2025 kembali berganti menjadi Oposite 6890.
“Alasan pelaku gonta-ganti akun di dark web adalah untuk menyamarkan identitasnya. Hal ini membuat polisi cukup kesulitan menelusuri siapa sebenarnya di balik akun-akun tersebut,” jelas Fian.
Upaya penangkapan terhadap WFT disebut membutuhkan waktu sekitar enam bulan. Polisi melakukan pelacakan digital hingga mengumpulkan bukti-bukti kuat sebelum akhirnya mencokok WFT.
Kasus ini bermula dari laporan seorang perwakilan bank swasta berinisial DH (38). Dalam laporannya, disebutkan bahwa akun resmi bank tersebut menerima pesan dari pelaku yang mengklaim telah meretas 4,9 juta database nasabah.
“Dari laporan itu, kami kemudian menelusuri hingga akhirnya bisa mengidentifikasi dan menangkap WFT,” tegas Fian.
Saat ini, polisi masih melakukan pemeriksaan mendalam terkait kemungkinan adanya jaringan lain yang terhubung dengan aktivitas WFT di forum dark web.***